Kisah Garin tentang Soegija
Tak seperti biasa, sutradara Garin Nugroho bertutur sederhana dalam filmnya.
30 May 2012


1 / 1

Kisah hidup uskup pribumi pertama Mgr. Soegijapranata diangkat ke layar lebar oleh Garin Nugroho. Berbeda dengan film-film sebelumnya, Soegija tak akan membuat kening penonton berkerut. Sejak awal hingga akhir, cerita berlatar akhir zaman penjajahan Belanda, pendudukan Jepang, hingga kemerdekaan Indonesia. Kisah yang terjadi dalam kisaran 1942 hingga 1946 itu dituturkan dengan bahasa yang komunikatif dengan sisipan guyon segar meski tak lantas berubah jadi film komedi. Budayawan Nirwan Dewanto memerankan uskup yang biasa disapa dengan nama Romo Soegija itu. "Saya sadar betul bahwa pasar film ini adalah masyarakat luas dan bukan festival-festival film internasional seperti film-film saya yang lain. Saya harus bisa menyajikannya sebagai hiburan tanpa membuatnya jadi dangkal. Bagi saya, sebuah hiburan haruslah memuliakan penonton," kata Garin.

Untuk membuat hiburan yang memuliakan itulah, Garin tak main-main melakukan riset tentang sosok Rama Soegija yang dengan meyakinkan diperankan oleh budayawan Nirwan Dewanto. "Kami mempelajari dengan baik biografi dan berbagai informasi tentang Soegija, juga mengambil rujukan berbagai hal yang dapat memberi gambaran pasti tentang bagaimana suasana dan kondisi masyarakat pada zaman itu lewat cerpen Idrus, foto-foto hingga lukisan maestro S. Soedjojono," ungkap Garin. Pertemuan Garin dengan Paus Benedictus II pada tahun 2010 memicu ide untuk membuat film tentang uskup yang kisah hidupnya sudah menarik hati pria kelahiran Yogyakarta 6 Juni 1961 ini sejak lima tahun lalu itu. “Ketika bertemu Paus di Vatikan, saya sama sekali belum punya ide membuat film ini. Tapi dalam satu perbincangan, beliau meminta saya untuk memakai seni untuk bicara membela kemanusiaan. Dan inilah hasilnya, film kemanusiaan yang terjadi dalam hidup Soegija,” katanya. Selain Nirwan, film ini juga dibintangi oleh Butet Kertarajasa, Olga Lydia, Henky Soleman. (ISA), Foto: Dok. SET Film

 

Author

DEWI INDONESIA