Penulis dan Aktivis Alanda Kariza dengan Segudang Prestasinya
Di usianya yang masih sangat muda Alanda Kariza sudah menjadi aktivis dan pembicara di acara-acara internasional
28 Aug 2017




Saat ini Alanda tengah menempuh studi pascarsarjana di Inggris Raya. Alanda Kariza menekuni ilmu Ekonomi Perilaku (behavioural economics) di University of Warwick, dengan beasiswa sepenuhnya dari Pemerintah Inggris Raya. Alanda juga terpilih menjadi pimpinan perempuan pertama di organisasi Perhimpunan Pelajar Indonesia di United Kingdom (PPI UK) sejak organisasi tersebut berdiri pada tahun 1970-an. Mereka menjadi tuan rumah simposium internasional yang dihadiri pelajar Indonesia dari 54 negara, membahas bagaimana anak-anak muda bisa memanfaatkan ekonomi dan industry kreatif untuk mengoptimalkan bonus demografi di tahun 2030 mendatang.

Sejak lulus SMP di tahun 2008, Alanda memasukkan lamaran ke berbagai lembaga nirlaba (LSM) internasional karena keinginannya terlibat sebagai aktivis dan relawan. Tetapi ditolak karena usianya terlalu muda. Maka, Alanda pun mendirikan organisasi sendiri bersama teman-temannya, yaitu The Cure for Tomorrow. Kegiatan The Cure for Tomorrow ialah mengumpulkan donasi untuk bencana, menggelar pelatihan tentang daur ulang, menggaungkan kampanye pemanasan global, dan lainnya.

Tahun 2009, Alanda kemudian menjadi satu-satunya wakil Indonesia di antara 60 orang terpilih untuk merepresentasikan Indonesia di ajang Global Changemakers Guildford Forum 2009. Ia juga mewakili Indonesia dalam Global Changemakers di G-20 London Summit. Alanda turut menginisiasi Indonesian Youth Conference sebagai media bagi anak muda Indonesia untuk menyampaikan aspirasi. “Saya merasa bertanggung jawab untuk meneruskan apa yang telah saya pelajari. Setelah 7 tahun Indonesian Youth Conference bertambah dewasa. Saya hanya memimpin selama satu tahun. Saya ingin mengembangkan anak muda lain agar bisa ada regenerasi dan saya bisa meneruskan hal-hal lain,” ujarnya. 

Bentuk kontribusi yang paling ia senangi adalah melalui tulisan. Juli tahun ini, Alanda merilis buku novel berjudul “Sophismata” yang sebenarnya novel pop berisi kisah cinta, namun dengan latar belakang politik. “Di dalam buku Sophismata, saya menulis soal isu sosial seperti masalah kesetaraan gender dan sistem politik di Indonesia. Saya mengemasnya dalam bentuk novel pop supaya orang-orang yang selama ini tidak tertarik dengan isu tersebut bisa membaca dan mempelajari isu-isu itu,” ujar Alanda Kariza.

“Cinta tanah air tidak ada bedanya seperti mencintai seseorang. Bagaimana kita bisa menerima dia sebagaimana adanya, tetapi juga memberikan kontribusi agar kita dan pasangan bisa menjadi lebih baik dan mencapai hal-hal besar,” pungkas Alanda. (RR) Foto: dok. Alanda Kariza
 

 

Author

DEWI INDONESIA