Sabrina Mustopo Dan Perjalanannya Mencipta Rasa
Inilah kisah Sabrina Mustopo memulai kreasi cokelatnya
17 May 2018




Hi, my name is Sabrina. I have this idea about cocoa, can we meet and can we talk? Begitu Sabrina Mustopo menulis surat elektroniknya. CEO dan pendiri Krakakoa, sebuah perusahaan cokelat craft, ini belum tentu mengenal orang yang ia kirimi surat tersebut. Berbekal sebuah ide, ia mencoba mewujudkannya. Dari surat tersebut, jaringan yang berhubungan dengan cokelat mulai berkembang. Sabrina mulai mengenal WWF, sebuah organisasi non profit yang bergerak di bidang konservasi lingkungan. Dari situ ia mengetahui tentang program penghidupan yang lestari (sustainable livelihood) di Lampung yang kemudian memungkinkan Sabrina bertemu dengan para petani cokelat. 

“Saya tidak tahu tentang cokelat sama sekali, no basic understanding,” ujarnya. Awalnya, Sabrina bekerja di perusahaan konsultan manajemen multinasional McKinsey & Company. Selama enam tahun bekerja sebagai konsultan untuk pertanian internasional dan pembangunan berkelanjutan, Sabrina membaca sebuah laporan tentang pertanian Indonesia. Ia terkesima melihat angka produksi kakao Indonesia yang cukup banyak hingga menjadi negara produsen terbesar ketiga di dunia. “Tapi mengapa jika ke supermarket, pilihan cokelat Indonesia sangat terbatas? Semua cokelat kualitas terbaik masih diimpor dari Eropa.”

Hal tersebut menggelitik benaknya. Ia mulai mengidentifikasi masalah. Lulusan Cornell University ini kemudian mempelajari industri cokelat secara saksama. Yang ia temukan adalah produksi kakao di Indonesia semakin lama semakin turun, pendapatan petani cokelat sangat minim, kualitas cokelat pun menurun. Sabrina melihat ada kesempatan untuk melakukan sesuatu untuk mengatasi problem ini. 

Let’s think of a way to pay farmers a lot more and produce high quality product. Let’s start a business to solve all the problems that we see. Inilah ide awal berdirinya Krakaoa pada 2014. Enam bulan pertama, ia menghabiskan waktu untuk riset. “Saya tidak tahu tanaman kakao seperti apa, petani itu dimana,” katanya mengenang perjalanan Krakakoa. Walaupun bekerja di sektor pertanian, kebanyakan hanya berupa memberi saran atau laporan sehingga ia jarang sekali ke lapangan atau berinteraksi dengan petani. Ini yang membuatnya geram, “We never get our hands dirty”. Karena itu, ide Krakakoa membuatnya sangat bersemangat. Ini berarti ada sesuatu yang nyata yang ia lakukan dan memiliki dampak langsung. (Nofi Triana Firman)

Pengarah Gaya: Erin Metasari
Foto: Hermawan
Rias Wajah: Ary Alba
 

 

 

Author

DEWI INDONESIA