9 Skrining Kesehatan yang Perlu Anda Ketahui
Kenali lebih dekat pemeriksaan-pemeriksaan kesehatan yang perlu Anda ketahui.
31 Oct 2015



Ada begitu banyak skrining kesehatan, dan ini bisa membingungkan. Anda tentu tidak perlu melakukan semuanya. Yang pertama kali perlu dilakukan adalah berkonsultasi dengan dokter pribadi Anda. Riwayat kesehatan di keluarga, pola makan, gaya hidup juga bisa menentukan jenis cek kesehatan yang paling tepat Anda lakukan. Secara umum, ada beberapa skrining kesehatan yang sebaiknya Anda lakukan.

1. General Check-up
Mengapa? Untuk melihat gambaran kondisi fisik dan kesehatan kita secara umum.
Kapan dilakukan? umur 18, diulang setiap 2 tahun sekali atau jika diperlukan.
Untuk mendeteksi? Kondisi kesehatan paling mendasar. Jika ada suatu masalah, akan terlihat di sini dan akan dirujuk untuk pemeriksaan berikutnya.
Bagaimana prosedurnya? Mengukur tinggi badan, berat badan, memeriksa tekanan darah, mengambil sampel darah, sampel urin, dan rontgen thorax.
Di mana melakukannya? Prodia.
 
2. Tes darah dan urin
Mengapa? Dari sampel darah dan urin ini bisa menghitung darah, melihat kadar kolesterol dan kondisi organ tubuh.
Kapan dilakukan? Mulai umur 18 tahun, diulang setiap 2 tahun sekali atau jika diperlukan.
Untuk mendeteksi? Skrining kolesterol, diabetes, ginjal, tiroid. Menghitung jumlah darah lengkap yaitu hemoglobin, leukosit, eritrosit, hematrokrit, trombosit.
Bagaimana prosedurnya? Mengambil sampel darah dan urin.
Di mana melakukannya? Prodia.
 
3. Elektrokardiogram
Mengapa? Untuk memeriksa kondisi jantung.
Kapan dilakukan? Mulai umur 30 tahun, diulang setiap 2 tahun sekali atau jika diperlukan. Untuk mendeteksi? Adanya masalah pada jantung, seperti gangguan irama jantung, penyakit jantung koroner, penebalan otot jantung, pembesaran rongga jantung, dan lainnya.
Bagaimana prosedurnya? Anda akan diminta berbaring, dan dipasang elektroda di kedua kaki, lengan, dan dada Anda. Anda harus dalam keadaan rileks dan nyaman. Pemeriksaan EKG tidak menyakitkan dan hanya membutuhkan waktu 5-10 menit.
Di mana melakukannya? RS Jantung Harapan Kita, Jakarta.

4. Tes Payudara
Mengapa? Seringkali kehadiran kanker payudara tidak terdeteksi. Tidak adanya benjolan bukan berarti Anda bebas kanker payudara.  
Kapan dilakukan? Pemeriksaan klinis bisa dilakukan mulai umur 20 tahun, diulang 1 tahun sekali. Untuk mammografi (pemeriksaan dengan x-ray) bisa dilakukan mulai umur 40 tahun, diulang 1-2 tahun sekali.
Untuk mendeteksi? Adanya kanker payudara. 
Bagaimana prosedurnya? Pemeriksaan klinis, dokter menekan payudara dengan jari-jarinya untuk mendeteksi apakah ada benjolan atau tidak pada payudara. Sedangkan mammogram adalah prosedur pemeriksaan payudara dengan menggunakan sinar x (x-ray) dengan dosis rendah
Di mana melakukannya? RS Cipto Mangunkusumo, Jakarta.
 
5. Tes Hati/Liver
Mengapa? Penyakit hati seringkali tidak memiliki gejala sampai Anda berada di stadium lanjut.
Kapan dilakukan? Mulai umur 20 tahun, diulang 5 tahun sekali.
Untuk mendeteksi? Keberadaan virus Hepatitis A, B, atau C, dan adanya kerusakan hati.
Bagaimana prosedurnya? Tes darah mendeteksi keberadaan virus Hepatitis A, B, atau C. Ultrasound dan biopsi hati bisa menentukan apakah ada kerusakan hati. Ultrasound dan biopsi biasanya baru dilakukan jika ada gejala.
Di mana melakukannya? Gleneagles Hospital Singapore.
 
6. Pap Smear
Mengapa? Kanker serviks adalah penyakit pembunuh perempuan nomor 1 di Indonesia.
Kapan dilakukan? Setelah aktif secara seksual dan ulangi setiap tahun.
Untuk mendeteksi? Apakah sel yang ada di mulut rahim masih normal, berubah menuju kanker, atau telah berubah menjadi sel kanker. 
Bagaimana prosedurnya? Dokter atau operator akan mengambil sampel lender di saluran mulut rahim. Cobalah serileks mungkin agar prosedurnya cepat dan tidak sakit.
Di mana melakukannya? RS Pondok Indah, Jakarta.
 
7. Premarital Check Up
Mengapa?Untuk memastikan status kesehatan kedua calon mempelai,
Kapan dilakukan? Sebelum menikah
Untuk mendeteksi? Adanya penyakit menular, menahun, atau diturunkan yang dapat
mempengaruhi kesuburan pasangan maupun kesehatan janin, memeriksa kecocokan rhesus antara kedua mempelai.
Bagaimana prosedurnya? Cek sampel darah dan urin.
Di mana melakukannya? Prodia.

8. Penyakit Menular Seksual
Mengapa? Untuk mengetahui adanya penyakit menular seksual.
Kapan dilakukan? Konsultasikan kepada dokter jika Anda memiliki gaya hidup berisiko.
Untuk mendeteksi? Adanya penyakit menular seksual seperti syphilis, chlamydia, HIV, dan lain-lain.
Bagaimana prosedurnya? Pengambilan sampel luka atau tes darah
Di mana melakukannya? Rumah Sakit Dharmais, Jakarta.

9. Tes kepadatan tulang
Mengapa? Tulang berguna untuk melindungi organ dalam tubuh dan menyokong tubuh. Pengeroposan tulang atau osteoporosis mengakibatkan tubuh tidak tertopang dengan baik. Kapan dilakukan? Setelah umur 45 tahun.
Untuk mendeteksi? Risiko osteoporosis.
Bagaimana prosedurnya? Menggunakan alat bone densitometer untuk mengukur kepadatan mineral tulang.
Di mana melakukannya? RS Siaga Raya

(DV) Foto: Dok. dewi
 

 

Author

DEWI INDONESIA