Destinasi Baru Bagi Anda yang Menyukai Ritual Perawatan Tradisional
Ritual perawatan raga dan jiwa di balik Keraton Jawa disajikan secara elegan di Nurkadhatyan The Ritual Spa, Yogyakarta.
12 Jul 2017


1 / 4
Udara siang terasa sejuk, gumpal-gumpal mendung tampak menghiasi langit kota Yogyakarta. suara angin yang mendesir dari daun-daun pepohonan gayam meneduhkan Kedaton Ambarukmo, kompleks bangunan yang sudah berusia lebih dari 120 tahun. Suasana sangat tenang dan damai, sayup-sayup terdengar alunan langgam Jawa yang terpancarkan lewat alat pengeras suara yang tersembunyi. dalam ketenangan seperti ini, rasanya tak ada hal yang paling mampu melengkapi kenyamanan dan kekayaan batin selain memanjakan raga sembari merasakan perawatan tubuh dan pijatan dari teknik tradisional warisan ratusan tahun milik para putri raja-raja Mataram.  Di satu sisi kompleks Kedaton Ambarukmo ini terdapat Nurkadhatyan The ritual spa yang juga berada dalam satu halaman dengan Hotel mewah Royal Ambarrukmo. spa ini dikelola oleh lima putri Sri Sultan Hamengkubuwono X, mereka menyingkap rahasia ritual perawatan raga dari balik Keraton Jawa, menggunakan bahan-bahan ramuan alami yang tumbuh di Yogyakarta. Cobalah ritual Ngenggar-Enggar Rasa, pemijatan Jawa Kuno dengan ramuan lulur, mangir, boreh dan parem. Aroma rempah yang segar dibalurkan dengan tenaga pijatan dengan gerak ritmik lembut namun bertenaga, satu metode gerakan Jawa yang halus namun mengena pada sasaran, menghantarkan energi yang kuat. Terapis di Nurkadhatyan memang terlatih, dengan penguasaan gerak tari Jawa mereka melakukan teknik pijatan sembari menghantarkan energi. “Seni tari Jawa sendiri merupakan meditasi gerak yang mampu membuat energi, dan ketika disalurkan ke tubuh yang lelah akan menghasilkan efek relaksasi. Mereka memijat menggunakan rasa dan keluwesan, mengalirkan energi positif dengan optimal”, ujar Worro H. Astuti, Master Spa yang sejak awal menggawangi Nurkadhatyan. Perawatan sela Bandawasa, adalah ritual berendam di dalam batu andesit yang berasal dari gunung Merapi seberat 4,4 ton. ritual yang diberi nama Tapa Ngambang ini bertujuan untuk merelaksasi tubuh dan detoksifikasi. Batu andesit hitam bermanfaat menyerap energi negatif dari dalam tubuh dan memberikan efek bugar. Perawatan lain yang diminati adalah Palakrama Bandawasa, perawatan untuk sepasang calon pengantin selama dua hari yang membantu kebugaran, segar dan ‘glowing’ di hari pernikahan. semua rangkaian ritual dan varian pilihan ramuan di nurkadhatyan disediakan untuk penghargaan diri terhadap jiwa dan jasmani yang ingin menyelaraskan diri dengan alam. Awalnya spa ini memang disediakan untuk tamu-tamu Hotel Royal Ambarrukmo yang mewah, yang berdatangan dari berbagai penjuru dunia. namun belakangan Nurkadhatyan membuka diri untuk tamu umum yang ingin merasakan inggilnya budaya perawatan tubuh asli indonesia. Nurkadhatyan artinya cahaya kedaton, atau cahaya keraton. nurkadhatyan terdapat di kompleks Kedaton Ambarukmo yang dibangun oleh sri sultan Hamengkubuwono V mulai tanggal 17 Januari 1828, dan diselesaikan oleh Sri Sultan Hamengkubuwono Vii (1895-1897). Kompleks yang juga diberi nama Museum Ambarrukmo ini berada sisi barat Hotel Royal Ambarrukmo, bisa dijangkau dari pintu samping hotel, lalu melewati gedung pendopo yang bersejarah. Banyak pengunjung hotel yang tak melewatkan kesempatan dengan menikmati ketenangan dan kenyamanan Nurkadhatyan. sementara Hotel Royal Ambarrukmo sendiri, juga nyaman dan menyenangkan. Hotel ini peraih penghargaan bintang 5 dari Luxury Travel guide dan World Luxury Hotel awards. (DN)  Foto: Dok. HRA
 

 

Author

DEWI INDONESIA