Mandi Uap Tradisional dari Minangkabau
Dikenal dengan nama Batangeh Ritual mandi uap ternyata telah hadir sejak zaman dulu di Sumatera Barat.
22 Aug 2016




Kearifan lokal lainnya terkait dengan spa tradisional dapat anda temukan di Minangkabau, disebut dengan Batangeh. Perawatan ini terinspirasi dari falsafah orang Sumatera Barat “alam takambang jadi guru”, bahwa manusia belajar dari apa yang tersedia di alam semesta; manusia, tumbuhan, hewan, maupun fenomena alam. manusia mengamati tumbuh-tumbuhan yang mengeluarkan aroma sedap, lalu dimanfaatkan untuk berbagai keperluan.
Wanita-wanita Minangkabau menjaga kecantikan dan kesehatannya dengan spa batangeh atau bertangas yang artinya mandi dengan uap/diuapi supaya berkeringat. Fungsinya tak hanya untuk menjaga kecantikan diri tapi juga untuk pengobatan. Para wanita Minang seperti calon pengantin, para ibu, wanita yang baru saja melahirkan, dan orang yang dalam masa penyembuhan dari penyakit yang menahun memanfaatkan batangeh sebagai perawatan tubuh dan menghilangkan bau tak sedap. Uap yang dihasilkan dari air rebusan rempah-rempah ini juga mampu mengembalikan kesegaran tubuh serta untuk mengobati penyakit-penyakit seperti reumatik, penyakit kulit dan sinusitis.
Tradisi batangeh dahulu telah bergeser akibat perkembangan zaman. Dulu, air dan rempah-rempah direbus di dalam tungku tradisional sampai mendidih dan diletakan di bawah kursi, sambil duduk di atas?kursi tanpa busana dan ditutup dengan daun pisang untuk menjaga uap agar tak keluar. Kini, cara masih serupa, hanya saja air rempah direbus dengan panci modern di atas kompor gas kecil. anda tetap duduk di atas kursi yang sudah dilubangi dudukannya tanpa memakai busana, kemudian ditutup dengan kain tenun?khas minang. Perawatan ini menyerupai ratus sehingga bermanfaat pula untuk memperbaiki fungsi rahim. Seperti mandi uap tradisional lainnya, rempah-rempah yang dipakai sangat beragam, seperti limau puruik, sirih, bunga rampai, cengkeh, kunyit, kayu manis, kenanga dan pandan.
Untuk perawatan di Gaya Spa, sebelum mandi uap, anda akan merasakan pijatan tubuh dari terapis. tekanannya cukup kencang, berbeda dengan teknik pijat Jawa dan Bali yang lebih ringan. tubuh yang lelah pun kembali segar dan energik. Setelahnya, tubuh dilulur dengan scrub beras ketan hitam yang dikenal mampu mencerahkan kulit dan mengangkat sel kulit mati. Kemudian, berendam selama 15 menit dengan air hangat yang sudah dicampur dengan minyak ramuan rempah khas Batangeh yang membuat tubuh terasa relaks.
Batangeh dilestarikan oleh masyarakat Minang di Sumatera Barat. Di setiap daerahnya menggunakan rempah- rempah yang berbeda. misalnya saja, di Payakumbuh, batangeh diracik dari daun jambak, karisiak, daun pisang?buah, sarai, dan siriah. Kemudian di Solok menggunakan daun kunyit dan batang sereh, juga air cuka. Lain lagi di Pagaruyung yang menggunakan ramuan dari kunyik bolai, jariangau, sipadeh, kunik, daun galundi, dan siringan-ringan untuk mengobati stroke. Juga di Padang yang pada prosesnya dikombinasi dengan zikir. Walau begitu, tujuannya hampir semua sama, untuk meraih tubuh yang sehat. (MA,MEL) Foto: Dok. Dewi
 

 

Author

DEWI INDONESIA