Simak Kisah Persahabatan Chandra Gupta & Lia Candrasari
Saling mengenal 2 tahun lalu, persahabatan Lia Candrasari dan Chandra Gupta masih terjalin hingga kini.
27 Jul 2016




Bagi Lia Candrasari, Chandra Gupta tak sekadar seorang hairdresser maupun makeup artist ternama yang legendaris, tapi ia juga seorang sahabat yang berkeahlian mengoreksi kekurangan yang ada di wajah Lia. “Mataku antara kanan dan kiri kurang seimbang, sering terlihat sendu, tapi Babe (panggilan akrab Chandra) bisa membuatnya lebih proporsional, tanpa aku harus melakukan operasi plastik atau tindakan operatif lainnya,” ujar Lia. Sementara di mata Chandra Gupta, perjalanan pasang surut hidup Lia yang penuh liku, membuat tampilan wajah pun berubah. “Rambut rontok dan wajah sedihnya tampak nyata. Memang beda dibandingkan Lia yang ceria saat menjadi Wajah Femina bertahun-tahun silam,” cerita Chandra.
Lia Candrasari dikenal sebagai model Wajah Femina tahun 2000 dan seorang pebisnis. “Dulu aku menganggap orang terkenal itu sombong dan asyik dengan dunianya sendiri. Pendapat itu berubah ketika aku mengenal Chandra Gupta. Dua tahun lalu, Lia mendatangi salon Chandra Gupta di sebuah mall di Jakarta. Kecocokan ini berlanjut dengan pertemanan. Dua hari sekali Lia mengunjungi Chandra Gupta di salonnya. Sekadar cuci rambut lalu ketemu sambil berbagi cerita. “Aku nggak gampang percaya dengan orang lain. Babeh tidak hanya bisa dipercaya, tapi juga mengerti aku. Meskipun sudah sangat senior, beliau bisa mengayomi aku”, cerita Lia yang dalam bulan ini bersama Chandra Gupta akan membangun satu salon bersama di kota Malang, kota kelahiran Lia.
Perubahan yang paling mencolok adalah pada mata. Bertahun-tahun bersahabat, Chandra melihat tampilan mata kanan Lia lebih turun dibandingkan yang kiri, sehingga ada trik-trik tertentu untuk membuatnya terlihat seimbang. “Saya memainkan eye shadown, eye liner, mascara, alis mata dan yang utama adalah bulu mata atas dan bawah. Lia juga memiliki pribadi yang emosional, ia sering mengeluarkan air mata, sehingga tak jarang mata sering dipulas kembali,” pungkas Chandra. Bagi seorang Chandra, mata adalah jendela hati sehingga memberi peran penting dalam sebuah riasan. “Mata itu berbicara,” begitulah Chandra melihat arti sepasang bola mata. Tak perlu mengungkit masa-masa sendu seorang Lia, Chandra mampu membangkitkan semangat hidupnya melalui sebuah riasan. Tak sekadar memberikan kecantikan, pulasan rias tangan Chandra nyatanya dapat memberikan semangat hidup Lia. (RR,MEL) Foto: Danny Tjan
 

 

Author

DEWI INDONESIA