Rumah dengan pembagian ruang yang cair dengan inspirasi arsitektur Jepang.

29 Mar 2017

Atya Irdita, pemilik ArtKea, lini busana dan aksesori perempuan, memiliki hunian yang terinspirasi dari negara Jepang. Atya sebelumnya hanya terbiasa dengan gaya interior elegan dengan sentuhan klasik, mulai mengetahui bahwa dirinya ternyata punya ketertarikan dengan gaya desain yang lebih modern. Atya memilih arsitek Ary Indra, pemilik biro arsitektur Aboday untuk membangun hunian yang ia inginkan.
Sebidang tanah di Kebayoran Baru menjadi tempat Ary menuangkan inspirasi arsitektur Jepang kontemporer. Fasad dibuat menggunakan material beton dan dibiarkan tetap berwarna abu-abu. Desain atap dan pagar dibuat dari paduan material beton dan expanded metal. Expanded metal memungkinkan bentuk besi menjadi bergelombang dan membuatnya terlihat lebih estetik.
Rumah ini terdiri dari empat lantai dengan jarak pembagian lantai seperti sebuah mezzanine. Pembagian ruang ditata secara melingkar dan terhubung satu sama lain. Area kerja menyatu dengan living room dan kawasan bermain anak. Kamar tidur utama yang terletak di lantai tiga menyambung dengan foyer kamar anak-anak di lantai atasnya.
 
Area void terletak di bagian tengah rumah dan membelah ruang-ruang yang ada di dalam hunian. Desainnya dibuat begitu dramatis dengan aksen besi-besi hitam diagonal yang membingkai kaca-kaca di area kosong tersebut. Melihatnya bagai memandang detail dari fasad bangunan berarsitektur Brutalis, aliran arsitektur Eropa yang diilhami dari arsitek Swiss, Le Corbusier dan berkembang pada tahun 50an-70an. Area void ini tampak sebagai daya tarik paling utama di dalam rumah.
Rumah ini didesain untuk menjadi rumah yang bisa terus berkembang. Seperti yang telah terjadi selama beberapa tahun belakangan. Hunian yang bermula dari sebidang tanah seluas 300 meter telah melebar hingga 900an meter. Kini telah ada area komunal untuk menjamu tamu dan dinding-dinding yang dijadikan taman vertikal. Dan Atya pun senantiasa bersiap diri untuk merancang “pertumbuhan” rumah ini . (JAR) Foto: Dok. Liandro N.I Siringoringo

 

Author

DEWI INDONESIA