Bagi Danny Wicaksono, melihat karakter bangunan yang berbeda mampu menabung ide dalam berkarya

30 Nov 2016

Sistem konstruksi yang tidak lazim  dari Teshima Art Museum membuat Danny Wicaksono, pendiri biro arsitek Studio Dasar merasa terinspirasi. Danny berkelana ke berbagai negara untuk menabung ide berkarya dengan melihat karakter bangunan yang berbeda.
Gedung parlemen Bangladesh menjadi salah satunya. “Sepertinya Louis Kahn memberikan segala yang ia miliki untuk membuat bangunan ini. Dengan skalanya, bentuknya, organisasi ruang dan tata ruang luarnya, bangunan ini telah menginspirasi beberapa generasi arsitek Bangladesh yang berkembang dengan melihat, mengalami, dan mempelajari bangunan ini. Sebuah bangunan yang penuh dengan cerita yang menginspirasi,” kata Danny.
Tempat ibadah ikonik di pusat kota Helsinki, Temppeliaukio yang memiliki eksterior batu karang turut mencuri perhatian Danny, “Bangunan ini beratapkan lingkaran besar dengan struktur beton dan langit-langit yang terbuat dari tembaga yang menutup lubang tersebut. Dinding batu karang memberikan karakter yang kuat sekaligus elemen akustik yang istimewa. Atap lingkaran memungkinkan cahaya alami masuk dari tepi-tepi yang tak bersentuhan dengan batu karang. Inilah cara membuat arsitektur yang benar-benar menjadikan keadaan utama tempatnya sebagai pembentuk karakter utama bangunannya dan menjadikan nilai istimewa dari bangunan ini.”
Sementara itu, di era industri ini, eksistensi sebuah bangunan yang dibuat nyaris tanpa jejak industri seperti Bruder Klaus Chapel punya elemen uniknya tersendiri, ”Kapel ini dibuat dengan pelan. Butuh 10 tahun untuk selesai. Kapel ini juga dibuat dengan material yang ada di sekitar mereka namun diolah dan dirangkai dengan pengetahuan manusia masa kini. Di sebuah masa dimana semua dibuat dengan serba cepat dan banyak tergantung pada industri bahan bangunan, kapel ini adalah sebuah anomali yang istimewa.”  (JAR) Foto: Danny Wicaksono.
 

 

Author

DEWI INDONESIA