Menyantap Hidangan Penuh Kehangatan Keluarga di Izakaya Kai
Dari Conger Eel Tempura hingga Kaastangel Pie dapat menjadi pilihan untuk memanjakan lidah di Izakaya Kai.
16 Jan 2017


1 / 6
Siapa pun yang menganggap bahwa destinasi kuliner terbaik di Jakarta adalah di bagian Selatan, kini pantas berpikir ulang mengenai Jakarta Utara. Apalagi dengan hadirnya Izakaya Kai dari pasangan chef Adhika Maxi (Max) dan Karen Carlotta (KC). Kata Kai diambil dari nama putra pertama mereka, sedangkan logo restoran itu tak lain dari aksara yang berbunyi ‘kai’. Menempati lantai dua sebuah bangunan rumah toko di Jalan Pluit Kencana, restoran ini antara lain mengandalkan kreasi Tempura Master Hitoshi Kimura, yang sudah lama dikagumi Max dan KC. Sewaktu KC mengandung putra ke-tiga, hampir setiap hari ia mengidamkan tempura buatan Kimura-san. Padahal pasangan chef ini tinggal di daerah Pluit sedangkan Kimura masih memasak di sebuah restoran di Jakarta Selatan. Max terpikir mendirikan restoran tempat istrinya bisa makan setiap hari, sampai akhirnya berdirilah Izakaya Kai tak jauh dari kediaman mereka, dengan sang tempura master sebagai salah satu juru masaknya.
 
Kalau pasangan chef saja sudah mengakui tempura buatan sang maestro, bagaimana dengan kita? Lihatlah Whole Tokyo Anago/Conger Eel Tempura yang tersaji di meja dewi. Belut air asin utuh bersalut tepung yang tipis namun mantap ini digoreng dengan virgin sesame oil. Penyajiannya hanya dengan sedikit saus, daun shiso, jamur, serta irisan lemon. Gaya masakan yang clean dengan penekanan pada kualitas bahan adalah prinsip yang dipegang teguh Izakaya Kai. Sajian tempura tadi didahului oleh Awabi, steamed live abalone berbumbu air jeruk yuzu, sake, yuzu peppers, yang dikentalkan dengan tepung jagung. Terasa segar sebagai pembuka. Begitu pula Grilled Live Hokkaido Scallop, yang disajikan bersama mussels dan udang segar lokal sehingga teksturnya semakin kaya. Sementara itu, kepiawaian tim dapur Izakaya Kai dalam menangani ikan segar berkualitas tinggi terlihat pada Chotoro & Otoro Donburi. Semangkuk nasi sushi (dari Jepang namun ditanam di Indonesia) dilapisi irisan sempurna bagian terbaik dari blue fin tuna, yang sudah direndam sebentar dalam soy sauce.
 
Tak kalah sulit dilewatkan ketimbang sederet pilihan ikan dan sari laut adalah Hokusetsu A5 Wagyu Sukiyaki Style, yang disajikan di atas pemanas berbahan bakar arang. Irisan tipis daging yang lembut dan gurih tanpa banyak bumbu, berpadu aneka jamur, telur setengah matang, dan konyaku noodle yang legit tetapi ringan. Rasanya tak rela berbagi seporsi. Max berkata apa adanya saat menyatakan bahwa restoran ini juga didirikannya untuk mengobati rindu terhadap tawaran kuliner di Tokyo. Lebih dari itu, Izakaya Kai juga tak ketinggalan memberdayakan anggota keluarga yang lain. Kafe dan boulangerie yang tepat berada di lantai bawah restoran menyajikan cake dari resep KC dan roti buatan David Nugraha, adik Max yang telah mulai menekuni baking. Tempat itu didesain nyaman untuk berlama-lama menikmati café latte dengan biji kopi dari Ombe Kofie, tentunya ditemani seiris chocolate red velvet, kaastengel pie, atau sea salt and chocolate palmiere. (MUT) Foto: Dachri MS
 

 

Author

DEWI INDONESIA