Dior Mempersembahkan “Savoir-Faire: Art of Embroidery” dalam Koleksi Fall Winter 2018
Koleksi Ready-to-Wear persembahan Dior kali ini menampilkan karya yang terinspirasi dari gerakan mahasiswa di Paris pada tahun 1968.
7 Mar 2018


1 / 2
Pertunjukan koleksi busana siap pakai Fall Winter 2018 dari rumah mode kenamaan Perancis, Dior, bagai memberi sepercik kenangan nostalgia akan mode di era 60-an. Demo mahasiswa yang terjadi di Paris pada tahun 1968 menjadi inspirasi dari koleksi bernuansa androgini ini. Tahun ini Paris akan memperingatkan 50 tahun terjadinya peristiwa bersejarah yang telah memberikan dampak besar bagi pemerintahan Perancis tersebut, “Kira-kira apa yang Dior lakukan saat itu?” ungkap Maria Grazia Chiuri.

Terungkap bahwa tahun tersebut juga merupakan tahun bersejarah bagi Dior, “Miss Dior”, lini busana siap pakai pertama diluncurkan pada tahun tersebut oleh Marc Bohan. Fenomena-fenomena ini lah yang kemudian menghantar direktur kreatif Dior untuk menciptakan koleksi yang strong dan highly intellectual, melalui unsur-unsur mode era tahun 60-an yang direpresentasikan secara modern.

Chiuri kemudian mengambil elemen-elemen dari tren busana tahun 60-an, seperti renda-renda, sulaman, dan patchworks, lalu mengkreasikannya melalui gaya mewah Dior. “Savoir Faire: art of embroidery” merupakan salah satu karya yang menampilkan seni patchworks ala era tersebut. Teknik ini kemudian nampak dielevasi oleh Dior menjadi lebih elegan dan modern tanpa menghilangkan nuansa nostalgianya.

Motif bunga yang ditampilkan pada busana nomor 57 ini dilukis dengan sangat hati-hati diatas kain, untuk memberikan efek vintage. Tiap motif bunga tersebut kemudian digunting satu per satu, lalu disulam dengan benang berwarna pada gaun yang terbuat dari material organza menggunakan teknik patching. Benang berwarna kemudian nampak memberikan efek lebih pada busana yang dikerjakan dengan tangan tersebut.

Patchworks bermotif bunga yang indah ini dikerjakan di studio Vermont, Paris, lalu dikirim ke studio Dior untuk dirakit oleh para penjahit di sana. Pengerjaan apik ini memakan waktu hingga 250 jam kerja. “Mode sangat memahami waktu,” ujar Chiuri. (MC) Foto: Dok. Dior

 

Author

DEWI INDONESIA