Ini Cara Desainer Didiet Maulana Memodernisasi Tenun Sulawesi
Desainer Ikat Indonesia, Didiet Maulana berbagi ilmu seputar Tenun asal Sulawesi dan cara mengolah agar tampak modern.
2 Aug 2016



Indonesia tak hanya diberkahi dengan alam permai dan hasil bumi melimpah, melainkan pula dengan tradisi yang kaya, termasuk di dalamnya, teknologi tekstil atau wastra yang mumpuni. Tenun yang dimiliki banyak daerah di Indonesia menjadi salah satu primadona wastra tradisional. Sulawesi memiliki khazanah tenun cukup beragam yang datang dari berbagai daerah di sana.

Didiet Maulana dari Ikat Indonesia mengatakan, ada cukup banyak jenis tenun di Sulawesi. Beberapa yang cukup dikenal antara lain Makassar, Donggala, Wajo, Lagosi, Mandar dan sebagainya. Namun menurutnya, penyebutan jenis wastra di Sulawesi agak jarang dilakukan lewat penyebutan nama daerah melainkan dengan menyebutkan jenis bahan seperti sutra, non sutra dan sebagainya.

Bersama Ikat Indonesia, Didiet juga mencoba mengeksplorasi berbagai kemungkinan desain yang bisa mendekatkan wastra nusantara khususnya tenun ikat itu dengan perkembangan mode yang begitu cepat perputarannya. Menurut Didiet, tenun dan tekstil tradisional Indonesia memiliki potensi besar untuk dieksplorasi sesuai perputaran tren mode. Itu terlihat jelas pada koleksi busana yang didesain Ikat Indonesia yang memadai untuk dikenakan dalam berbagai acara mulai dari acara kasual hingga perhelatan resmi. Dari crop top dan bermuda santai hingga gaun malam yang elegan bisa tercipta dari tenun khas Sulawesi. Tak hanya itu, busana-busana berbahan tenun atau wastra Nusantara pun bisa sangat lentur dipadankan dengan berbagai aksesoris seperti tas, sepatu dari berbagai label internasional. (ISA) Foto: Dok. Ikat Indonesia

Simak perbincangan dewi dengan Didiet Maulana seputar Tenun Sulawesi. Cara mengolah dan padu padan di event #DBSxDEWI Kamis 11 Agustus 2016 di Makasar.
 

 

Author

DEWI INDONESIA