Simak Kisah Inspiratif di Balik Film Pendek “The Art of Collaboration” Lansiran Bottega Veneta
Amukan badai yang menerjang tak menyurutkan semangat Tomas Maier dalam menggarap kampanye iklan musim gugur/dingin 2017 Bottega Veneta dan serial video: The Art of Collaboration. Sepercik warna hangat pun menjadi bintang utamanya, berlatarkan putihnya sa
13 Oct 2017


1 / 2
Sebuah badai tak terduga menyelimuti Fairfield County dengan salju pada akhir bulan Maret silam. Tempatkan Lee House 2 di tengah kekacauan tersebut, dan siapapun akan memaafkan alam semesta karena telah memperlambat proses pemotretan kampanye iklan musim gugur/dingin 2017 Bottega Veneta selama satu hari penuh. Sang direktur kreatif, Tomas Maier, salah satunya, melihat sebuah kesempatan.
 
“Saya mencintai arsitektur, itulah mengapa saya selalu memotret kampanye-kampanye kami di dalam bangunan-bangunan ternama dunia,” ujar Maier. “Karena kampanye musim semi/panas 2017 dipotret di kediaman Paul Rudolph dengan setting urban, kami harus mencari struktur yang menyamai level tersebut, dan saya yakin Lee House 2 dapat menyampaikannya. Fakta bahwa hari itu bersalju, memberikan para model, pakaian dan arsitektur tersebut, dimensi tambahan.”
 
Lee House 2 memiliki sedikit kisah historis. Dibangun di tahun 1956 oleh John Black Lee, yang sering kali direferensikan sebagai arsitek keenam “Harvard Five”. Arsitek Jepang Toshiko Mori memantau restorasi pertamanya pada tahun 1992; nyaris 10 tahun kemudian, Kengo Kuma mengambil alih, merestorasikannya ke kemegahan asalnya dan menambahkan satu sayap bangunan di tahun 2010.
 
Untuk kampanye ini, Maier berjumpa kembali dengan fotografer Todd Hido, yang juga mendokumentasikan kampanye iklan Bottega Veneta untuk musim semi/panas 2017. “Todd dikenal dengan potret interior miliknya yang moody, tetapi foto personalnya tak dapat disandingkan oleh siapapun,” puja Maier. “Penggunaan cahayanya menciptakan koneksi dan, pada waktu yang sama, jarak dari subjeknya. Kedua kampanye yang telah ia bidik, mengisahkan wanita dan pria dalam segala rentang usia, dan merayakan gaya mereka.”
 
Murninya salju yang tampak melalui ruangan dan koridor berdinding kaca, membuat pakaian bergaris rancang tegas yang membalut tubuh Eva Herzigova, Mariacarla Boscono, Grace Chen, dan Simon Nessman mendapatkan latar belakang yang spektakuler. “Latar belakang putih itu membuat warna-warni pada pakaian menjadi lebih hidup, dengan cara yang tak pernah saya lihat sebelumnya,” ujar Hido. “Mengingatkan saya bagaimana pakaian seorang kardinal tampil menyolok di tengah salju.”
 
Gagasan tersebut pun disetujui oleh Tomas Maier, “Seringkali, hal-hal yang tak terduga dan tak terkontrol lah yang menghasilkan hasil yang terbaik.”
 
Bertepatan dengan kampanye kali ini, Bottega Veneta turut meluncurkan sebuah platform baru berisikan konten episodik: The Art of Collaboration Film. The Art of Collaboration, pertama kali diperkenalkan oleh Tomas Maier ketika ia bergabung dan menjabat sebagai direktur kreatif Bottega Veneta pada tahun 2001. Proyek berkelanjutan ini mengundang sederetan seniman visual terkemuka dunia untuk berkolaborasi dalam kampanye Bottega Veneta tiap musimnya, meminjamkan mata unik mereka pada koleksi tersebut. Beberapa fotografer ternama yang telah berkontribusi, meliputi Nobuyoshi Araki, Nan Goldin, Ohilip-Lorca di Corcia, Pieter Hugo, Ryan McGinley, dan Robert Longo.
 
Sesuai dengan narasi fotografis Hido, Maier mengembangkan konsep kampanye tersebut untuk memproduksi sebuah film pendek, Mixed Messages. “Kami sangat bersemangat dengan tambahan Art of Collaboration ini,” ujar Maier. “Mixed Messages merupakan cara terbaik untuk memperkenalkan elemen-elemen baru ke dalam serial ini.” Menampilkan model-model yang turut menghiasi kampanye iklan tersebut, video ini mengikuti kisah mereka dalam serangakain alur cerita provokatif, walau tanpa akhir yang menentu—dan itulah intinya.
 
“Di sini, Anda menemukan tiga orang wanita, yang berbeda secara usia, dan seorang pria,” jelas Maier. “Tapi siapakah mereka dan apa hubungan mereka satu dengan yang lainnya? Film ini mengundang Anda untuk menentukan sendiri akhir dari kisah ini.”
 
Para tokoh mengenakan pakaian terpilih dari koleksi musim gugur/dingin 2017, dan beberapa aksesori ternama turut muncul dalam film tersebut. Tapi yang menjadi bintang utamanya adalah narasi itu sendiri, sebuah narasi yang dibebaskan oleh Maier untuk mengikuti imajinasi siapapun. Seperti yang secara tepat ia katakan: “selalu lebih baik untuk meninggalkan dengan penuh tanda tanya.” (GG) Foto: Dok. Bottega Veneta
 

 

Author

DEWI INDONESIA