Inilah Debut Karya Anthony Vaccarello untuk Rumah Mode Saint Laurent
Sepeninggal sang kreatif direktur sebelumnya yaitu Hedi Slimane, Vaccarello membawa kembali aura glamor dan demam logomania ke rumah mode YSL.
17 Mar 2017


1 / 3
Sebuah gedung nan megah bersituasikan di jantung kota Paris menjadi alamat debut perdana Anthony Vaccarello untuk rumah mode Saint Laurent. Digelar bertepatan dengan pekan mode Paris, gedung megah yang menaungi karya-karya teranyar Vaccarello ini awalnya merupakan sebuah biara yang kemudian digunakan sebagai markas militer. Gedung yang bersangkutan kini tengah diperbarui untuk dijadikan kantor pusat Saint Laurent yang akan siap beroperasi pada tahun 2018 mendatang. 

Vaccarello banyak terinspirasi dari arsip-arsip lama rumah mode Yves Saint Laurent juga pada ikon mode Paloma Picasso untuk koleksi perdananya. Sebuah gaun kulit dengan aksen bahu menggembung yang terinspirasi dari koleksi ‘Scandal’ Yves Saint Laurent pada tahun 1982 membuka gelaran mode tersebut.
Dari rangkaian ini, Vaccarello yang dikenal akan hemline tinggi dan power dress seksi turut menampilkan deretan gaun-gaun hiperfeminin yang memadukan siluet fit dan flare, jajaran tuksedo dan blazer hasil pengerjaan savoir-faire atelier Saint Laurent berpotongan crop dan menyiarkan kesan dekonstruksi hingga gaungan aura vintage nan glamor lewat potongan jaket material tapestri serta sebuah lengan terpisah bersulamkan manik yang dapat dipadupadankan pada sebuah gaun atau secarik kaus putih sekalipun.

Bicara soal pelengkap penampilan, Vaccarello menghadirkan pula deret aksesori penuai obsesi. Kecintaan para wanita akan 'logomania' di tahun 80-an kembali dihidupkan oleh Vaccarello melalui kreasi Opyum Shoes yang tampil menonjol dengan hak berbentuk logo YSL. Apabila Anda memperhatikan dengan teliti, hak-hak tinggi yang dipergunakan oleh Vacarello musim ini menampilkan konstruksi hak yang sedikit berbeda. Dengan permukaan yang sedikit pipih pada bagian atas, Vacarello menyiratkan huruf ‘Y’ pada bagian belakang tiap hak sepatunya.
Hal yang sama turut tercitra pada koleksi tas yang dihadirkan musim ini. Walau banyak berfokus pada jinjingan mungil yang dapat diandalkan sebagai tas malam, Vaccarello konsisten menampilkan permainan logo lewat koleksi Love Box bag dan Tuxedo Box bag. Guna melengkapi jajaran jaket beraura vintage, dihadirkan pula sebuah bucket bag mungil beraksen rumbai yang terbuat dari materi tapestri yang sama.

Dalam penyempurnaan sebuah tampilan, tak afdal rasanya apabila tidak membicarakan jajaran perhiasan kostum seperti anting-anting, bros, dan gelang. Anting-anting berbentuk logo YSL menjadi salah satu yang paling dinanti musim ini. Kental akan konsep dekonstruktif, visi Vaccarello terwujud lewat konstruksi anting-anting yang terbelah menjadi dua, mengusung sistem clip untuk bagian ‘YS’ dan sistem tusuk pada bagian ‘L’. Tampak masif dan berteriak, anting-anting ini hanya diperuntukkan untuk sebelah daun telinga saja. Konsep yang sama juga dituturkan oleh sebuah anting-anting panjang yang menampilkan paduan sempurna kristal-kristal berpotongan baguette, bulat, teardrop dan kotak; serta sepasang anting-anting beraksen rumbai yang turut dapat dipakai tanpa pasangan. (GG) Foto: Dok. Saint Laurent
 
 

 

Author

DEWI INDONESIA