Inilah Persembahan Nicolas Ghesquière untuk Koleksi Cruise 2018 Louis Vuitton
Terinspirasi dari kesakralan tradisi dan alam futuristik negeri Jepang, Nicolas Ghesquière mempersembahkan koleksi Cruise 2018 Louis Vuitton dengan menggandeng Kansai Yamamoto.
1 Nov 2017


Presentasi di Liang Yi Museum Hong Kong
1 / 7
Bersituasikan di Liang Yi Museum, Hong Kong, Louis Vuitton menggelar presentasi regional untuk menampilkan dengan  lebih dekat koleksi yang sebelumnya telah dipamerkan di Miho Museum, Kyoto, pada bulan Mei silam. Museum yang dibangun oleh taipan kenamaan Hong Kong, Peter Fung, ini pun menyambut para media terpilih pada suatu pagi yang cerah dengan keindahan arsitektur bangunannya yang memesona. Memasuki area pameran, puluhan manekin dan rak pakaian berdiri megah sesuai tema. Mengundang antusiasme para awak media untuk mendekat dan mengenalnya lebih jauh, seakan memindahkan tiap insan ke kota Kyoto.

Jepang selalu mendapatkan tempat penting di hati Nicolas Ghesquière, sang direktur kreatif, “Saya mengunjungi Miho Museum beberapa tahun lalu dan terkesima dengan konsep keharmonisan antara arsitektur dan alam milik I.M Pei. Jepang merupakan sebuah negara yang saya kenal dengan baik. Negara ini adalah salah satu destinasi pertama yang saya kunjungi ketika saya mencari inspirasi, sekitar dua puluh tahun yang lalu, dan saya telah menjadi pengunjung setianya sejak itu. Koleksi ini mengombinasikan seluruh hal yang Jepang telah berikan kepada saya dalam waktu yang sangat lama.”

Kecintaan Ghesquière pada budaya Jepang pun tertuang pada koleksi Cruise 2018 Louis Vuitton. Berbagai potong pakaian dengan segera mengingatkan Anda pada tokoh samurai, lukisan pemandangan negeri Jepang, hingga gaun upacara, busana keikogi dalam seni bela diri, seni sandiwara Akira Kurosawa, ataupun kemelankolisan sinematik Takeshi Kitano. Celana berpotongan urban serta tunik yang arsitektural, dirancang untuk menghidupkan kembali jiwa lukisan Hokusai. Jalinan rajut pada sweter dari materi kaus maupun kulit, hadir terinspirasi dari baju zirah para pejuang Jepang. Jajaran gaun malam bersinar terang berkat percikan warna emas ala teater Noh. Sedangkan obi yang dikreasikan dengan penuh perhatian khusus, dipinjam dari busana tradisional kimono dan berbagi panggung dengan potongan celana berujung runcing. Elemen-elemen ini sempurna dipadankan dengan jajaran sepatu ankle boot berujung lancip, baik yang berhiaskan bola-bola api hingga yang transparan sekalipun.

Koleksi croisière tahun ini turut menjadi sebuah koleksi penghormatan kepada desainer Kansai Yamamoto. Yamamoto merupakan seorang pionir yang berjasa membukakan jalan bagi seluruh generasi perancang Jepang dengan mempresentasikan karyanya di Prancis lewat sebuah peragaan di Paris. Ia dikenal sebagai salah satu perancang utama kostum-kostum mendiang ikon, David Bowie. Dalam koleksi ini, ia turut menciptakan berbagai ikon, simbol dan karakter, untuk diaplikasikan pada koleksi busana, jinjingan dan aksesori Louis Vuitton. (GG) Foto: Dok. Louis Vuitton
 

 

Author

DEWI INDONESIA