Menemukan Kemurnian dari Kebudayaan yang Hilang Bersama Populo Batik
Inspirasi elemen air mengalir dari Kerajaan Tibet ke panggung Plaza Indonesia Fashion Week 2018.
6 Apr 2018


1 / 5
Pada penghujung pagelaran Plaza Indonesia Fashion Week (PIFW) yang diselenggarakan pada 19-23 Maret 2018 yang lalu, hadir rangkaian show dengan tema khusus yakni "Kain". Dalam special curated show tersebut, para desainer lokal ternama memfokuskan karyanya seputar kekayaan tekstil nusantara, yakni batik. Maka dari rangkaian tersebut tercipta koleksi yang unik, memadukan desain modern dan nilai tradisional. Tak terkecuali dari Populo Batik yang dikenal memiliki pendekatan baru terhadap rancangan busana batik. Sejalan dengan konsep itu, Populo menuangkan kerajinan batik dalam desain kontemporer.

Pada kesempatan ini, Populo menampilkan koleksi yang bertajuk “Purity”, terinspirasi dari kebudayaan kuno Kerajaan Mustang di Tibet. Kerajaan tersebut memiliki letak terpencil dan terisolasi sehingga menghasilkan lanskap dan budaya unik yang tercermin dalam koleksi Populo. Sering diceritakan juga sebagai kerajaan yang hilang, kebudayaannya banyak berhubungan dengan alam, terutama tentang kontras antara pegunungan yang kokoh dan air yang mengalir. Dalam persembahan untuk PIFW ini, unsur air menjadi bagian yang ditonjolkan Populo.

Inspirasi dari air yang menghanyutkan diwujudkan dalam siluet yang didominasi teknik lipatan dan draperi. Bahan yang ringan dan menjuntai semakin menghidupkan imaji aliran air. Sedangkan penggunaan palet warna biru dan putih seolah menunujukkan esensi dari kemurnian. Dengan demikian koleksi ini mampu memberikan kesan bebas, nyaman, dan tak mengekang, sejalan dengan ketenangan yang diberikan oleh air. (SA) Foto: Dok. Magnifique PR/Plaza Indonesia.

 

Author

DEWI INDONESIA