Simak Kisah di Balik Kerumitan Desain Koleksi Fendi
Dikenal sebagai rumah mode pembuat materi bulu terbaik di dunia, inilah proses panjang kreasi koleksi Fendi yang rumit dan mewah.
9 Oct 2017


1 / 10
Inspirasi bentuk bunga diwartakan lewat material bulu halus domba, rubah, dan domba Persia. Menghasilkan ilusi 145 warna berbeda. Kemahiran artisanal lain pula dicitrakan tak hanya melalui sulaman mewah dan appliqué tiga dimensi, melainkan juga lukisan tangan dan renda. Semuanya dielaborasi dalam material lain seperti beledu, kulit, organza, jacquard, sutra, dan bulu burung.

Menyadur arsip masa lalu dan memproyeksikannya ke masa kini, Fendi menghadirkan tradisi baru. Untuk pertama kalinya dalam sejarah, bulu musang kecil diputihkan dan dicelupkan warna sehingga dapat menciptakan 13 warna baru—dari warna oranye hingga merah—tanpa menghilangkan tekstur lembut yang menjadi kekhasan bulu tersebut.

Para pengrajin bulu yang paling ahli dari rumah mode Fendi membutuhkan hampir 300 jam untuk dapat merangkai dan menjahit dengan tangan satu per satu bulu tersebut dengan material berbeda seperti organza dan sutra demi menciptakan komposisi busana yang paripurna.

Bulu cerpelai dicukur dan dilipat menjadi benang tipis yang dijahit dan disambungkan ke organza berwarna metalik atau bahan jacquard yang dilukis oleh tangan untuk menghasilkan bunga abstrak berwarna-warni.

Bahan kulit dan cerpelai
diolah sehingga memiliki kelenturan dengan menyatukannya dengan kain renda yang mewah. Potong dan dirakit kembali menjadi renda macramé berkat teknik yang sangat inovatif dan proses jahit tangan yang presisi. Hasilnya, sebuah efek trompe-l'oeil yang rumit dan cantik.

Memakan lebih dari 500 jam ‘pelukisan tangan antara rumah produksi the Roman Maison dan atelier adibusana Paris ternama, Lemarié, bunga khas impresionis dan bunga post-impresionisme muncul dan dicat pada bulu cerpelai yang kemudian dihias dengan appliqué kusut bunga dari bahan kombinasi bulu cerpelai, organza, dan bulu untuk efek tiga dimensi.

Anemon,
Poppy dan Iris. Dinamai dengan nama bunga asli, tas genggam berbentuk pot bunga yang aneh telah dirancang oleh Silvia Venturini di atelier rumah mode Fendi di Florence. Tas unik ini dihiasi dengan dedaunan berbahan kulit dan seketika dapat berubah menjadi karangan bunga mewah saat dipegang tangan.

Alas kaki berbahan suede dirancang di rumah produksi sepatu Fendi yang terletak di Porto San Giorgio. Deretan sepatu tersebut dihiasi dengan bunga seukuran bunga mekar sesungguhnya kemudian sebuah rantai tipis seolah merambat menutupi pergelangan kaki. Sebagai salah satu amunisi penting di musim dingin, material bulu adalah sebuah simbol kemewahan. Kini, Fendi mengelevasikan materi tersebut ke tingkatan lebih tinggi lewat inovasi serta proses produksi yang panjang dan emosional. Mahakarya adibusana dari rumah mode yang mempertahankan gelarnya sebagai pembuat materi bulu paling tersohor dunia! (KAR) Foto: Dok. Fendi, Benoit Peverelli

 

Author

DEWI INDONESIA