3 Alasan untuk Berlibur ke Alor
Mengapa Alor layak masuk dalam destinasi wisata wajib kunjung tahun ini.
27 Aug 2016


Kalabahi
1 / 7
 



Sumba dan Flores. Dua nama tersebut pasti familiar di telinga, dan mungkin sudah menjadi bucket list destinasi wisata wajib kunjung di tahun ini. Tapi jika Anda memang gemar berpetualang dan Nusa Tenggara Timur sudah mulai Anda lirik, coba ambil jalur sedikit lebih jauh ke arah timur, dan Anda akan menemukan kabupaten Alor.
Letaknya yang di ujung memang membuatnya belum terlalu populer sebagai destinasi wisata, tapi di sanalah daya tarik kabupaten Alor yang terdiri dari 15 gugusan pulau. Dari surga biota bawah laut yang sangat kaya, pantai pasir putih yang merentang hingga berkilometer jauhnya, dan keunikan kultur warga lokalnya, Alor pantas masuk dalam daftar destinasi wajib kunjung Anda.

Apa saja yang ada di sana?

1. Ada lebih dari 40 titik penyelaman terbaik dunia di kabupaten ini!
Letaknya yang persis di tengah-tengah coral triangle membuat Alor menjadi salah satu destinasi diving paling menarik di seluruh dunia. Selain koleksi terumbu karang dengan warna-warna cerah khas Indonesia timur, ada pula Orca atau killer whale dan sunfish;  dua jenis hewan laut tidak umum, yang bisa dengan mudah Anda temukan saat menyelam di sini. 
Untuk informasi lebih detail, coba lihat situs www.divealor.com

2. Pantai perawan dan laut sebening kristal.
Anda mungkin bosan mendengar kata pantai perawan, namun yang ditemukan adalah pantai pasir putih yang penuh dengan kedai penjual makanan, wisatawan yang berisik dan sibuk selfie, serta sampah yang berserakan. Tidak demikian dengan kepulauan Alor. Pantai-pantai di sini hampir tidak pernah tersentuh turis, bahkan oleh penduduk lokalnya sendiri. Sebut saja pantai Ling Al, yang dikatakan penduduk lokal merupakan pantai pasir putih paling indah di kepulauan Alor. Pantai ini bahkan tidak memiliki dermaga, sehingga awak kapal harus berenang ke pantai untuk memanggil penduduk lokal yang akan meminjamkan sampan agar Anda bisa turun ke bibir pantai dan berpiknik di sana. Hasilnya? Anda seperti sedang berlibur di pulau pribadi milik sendiri, dengan pasir putih halus yang membentang sejauh beberapa kilometer. Berenang di laut setelah Anda puas mendaki bukit, sangat disarankan. Tidak perlu memikirkan cara membilas, karena tampaknya, air di sini sangat jernih sehingga tidak meninggalkan kesan lengket ataupun tidak nyaman setelah Anda berenang.

3. Sekilas melihat cara hidup manusia primitif.
Penduduk lokal Alor memang bukan manusia primitif. Di pulau Alor yang merupakan pulau terbesar dan pusat pemerintahan bupati, hotel nyaman dengan AC, shower, air panas dan tv satelit sudah tersedia. Tapi bagi sebagian penduduk di pedalaman, ada yang masih bertahan dengan cara-cara lama dan memilih untuk hidup secara tradisional. Dusun adat Takpala misalnya, hanya  berjarak 12 km dari pusat kota, di sini tidak ada listrik, dan penduduk hidup di rumah-rumah kayu beratap rumbia. Perempuan sibuk mengunyah sirih sembari menyuapi anak bayi makan, dan sang kepala suku berbusana adat lengkap, mengawasi kehidupan warga agar selalu damai. Ada lebih dari satu desa adat di Alor, semuanya memiliki keunikan dalam cara hidup masing-masing. Anda bisa berkunjung seharian di sana, ikut mempelajari cara hidup mereka. (WS). Foto: Jane Djuarahadi

Baca artikel lengkap berwisata ke Alor di dewi edisi Oktober 2016.

Ingin tahu lebih banyak tentang alor? Temukan artikel lainnya di tautan berikut ini.

Kuliner  khas Alor : Popcorn Kuali & Kue Rambut Legit http://bit.ly/2bn7jvM
Belanja Tenun dari Tinta Gurita? http://bit.ly/2bnKVFB
 

 

Author

DEWI INDONESIA