Kisah Cinta Vidya Widyanita dan Anjar Yusuf yang Disatukan oleh Jarak
Meski terpisah jarak, lantas tidak membuat Vidya Widyanita dan Anjar Yusuf goyah akan keseriusan dalam sebuah hubungan.


Kisah kedekatan Vidya Widyanita dan Anjar Yusuf Ramadhan, putra Dr. Hc. Ary Ginanjar Agustian, pemilik menara ESQ 165, berawal dari momen perayaan Idul Fitri, dua tahun lalu. Paman Vidya dan ayah Anjar adalah teman dekat, dan hari raya tersebut dijadikan para orang tua sebagai momen bersilaturahmi. Di acara itulah, Anjar teringat dengan Vidya yang sedang bersekolah di negeri Sakura, dan ia pun kemudian mengontak Vidya via facebook. Gayung bersambut, lalu terjalinlah komunikasi yang lebih sering di antara mereka.
 
Meski terpisah jarak dan sangat jarang bertemu, namun hubungan Anjar dan Vidya semakin dekat dan serius. “Beberapa kali Mas Anjar main ke Tokyo dan menemui saya walau hanya sebentar. Dari situ saya sudah mulai melihat keseriusan Mas Anjar,” ujar Vidya. Dan meski mereka tidak pernah mendeklarasikan diri berpacaran seperti pasangan pada umumnya, Anjar memang menunjukkan keseriusannya kepada Vidya.
 
Seusai menyelesaikan pendidikan di Tokyo bukan berarti akhirnya mereka bisa berhubungan dekat. Vidya memang kembali ke tanah air, tapi ia berdomisili di kota Bandung, sementara Anjar tinggal di Jakarta. Tidak memiliki kesempatan untuk bisa bersama di satu lokasi membuat Vidya dan Anjar beberapa kali terlibat pertengkaran hebat, bahkan hampir berpisah. Namun pertengkaran ini bukan menjauhkan mereka, tapi justru membuat keduanya menyadari bahwa mereka memang tidak mungkin bisa berpisah satu sama lainnya. Anjar pun kemudian dengan mantap melamar Vidya, agar mereka bisa hidup bersama berdekatan, hingga maut memisahkan.
 
Vidya mengakui sedari awal ia bertemu Anjar, Anjar adalah orang yang tepat untuknya, serius dan gigih memperjuangkan dirinya. Sehingga pada saat Anjar melamarnya, Vidya tak ragu untuk mengiyakan, Namun ayah Vidya tak langsung menyetujui lamaran Anjar. Sang ayah merasa usia Vidya masih terlalu muda untuk mengarungi kehidupan berumah tangga. Sementara sang ibu berpikiran sebaliknya, ia menganggap tak baik jika menunda pernikahan padahal sudah menemukan kecocokan. Akhirnya ayah Vidya luluh dan menerima pinangan Anjar. Lucunya, sebelum Anjar meminang Vidya, ternyata sang ibu dari kedua belah pihak diam-diam telah berniat untuk menjodohkan mereka berdua, maka dengan dipinangnya Vidya oleh Anjar, seakan menjawab doa dari ibu masing-masing pihak.
 
Vidya dan Anjar menyelenggarakan dua kali proses lamaran pada bulan Maret 2016. Pada pertemuan pertama adalah untuk pengenalan keluarga kedua belah pihak, dan pertemuan kedua adalah lamaran secara resmi dengan membawa seserahan. Sempat tercetus untuk menyelenggarakan pernikahan pada tanggal 16 Mei karena bersamaan dengan angka gedung ESQ 165, sayangnya di tanggal tersebut ada pelatihan wajib seluruh karyawan ESQ, sehingga tanggal pernikahan pun diundur pada akhir Juli. Vidya dan Anjar tak berkecil hati, mereka akan mengikat janji pada bulan baik, yang menurut ayah Anjar bertepatan pada bulan syawal dan tiga minggu usai Lebaran.
Tiga minggu sebelum hari pernikahan, Vidya dan Anjar memulai masa pingitan, di mana mereka berdua tidak diperbolehkan bertemu. Lucunya, justru di masa-masa ini, pertengkaran kerapkali terjadi dan tidak dapat dihindarkan. “Kami berdua sebenarnya sama-sama stres karena sebentar lagi akan hidup bersama dan kami menyikapinya menggunakan emosi yang berlebihan, ini harus menjadi pelajaran bagi para calon pengantin lainnya bahwa dalam setiap persiapan pernikahan tidak ada yang perlu ditakutkan.”
 
Hal yang tak dapat Vidya lupakan ketika Anjar menjemputnya usai mengucap ijab qobul dan bersalaman dengan ayahnya. Saat prosesi ijab qobul, Vidya memang ditempatkan di ruangan lain. “Saat melihat Mas Anjar menjemput saya, segala ketakutan selama persiapan pernikahan langsung hilang. Saya cuma bisa menangis, campuran rindu tiga minggu tak bertemu, bahagia, terharu, lega, dan tak percaya akhirnya saya menikah dengan Mas Anjar.” Intercontinental Hotel di Dago Pakar, Bandung dipilih untuk menjadi saksi perayaan bahagia Vidya dan Anjar, dan kebaya Anne Avantie menjadi pilihan Vidya melengkapi kebahagiaannya malam itu. Pengorbanan dan kegigihan mereka berdua atas jarak yang memisahkan, akhirnya berbuah manis. (TA) Foto: dok. Vidya Winaditya, dok. Mazaya WO
 

 

Author

DEWI INDONESIA