Tak ada yang pernah tahu bagaimana cara cinta bertemu. Ia bisa datang mendadak dan membekas begitu dalam.

            Arnold Poernomo, juru masak ternama yang menjadi salah satu juri acara memasak populer di televisi swasta ini mungkin tak pernah mengira sapaannya pada Tiffany Soetanto yang ditemui di restorannya, akan berujung pada sebuah janji suci pernikahan.Tak butuh waktu lama bagi Arnold meluluhkan hati Tiffany. Tiga hari setelah mereka melakukan kontak melalui pesan teks, Arnold kemudian mulai menelepon Tiffany. Bahkan seminggu setelah pertemuan mereka di Nomz, Arnold pun terbang ke Surabaya untuk bertemu orang tua Tiffany. “Ia meminta ijin pada orang tua saya untuk berpacaran.” Tiffany tidak menyangka bahwa Arnold adalah tipe laki – laki yang serius membangun hubungan.
 
            Tepat setahun setelah mereka berkencan, di malam anniversary, Arnold kemudian berlutut di depan Tiffany dan memintanya untuk menjadi pasangan seumur hidup. “Tentu saja saya jawab Ya!” ujar Tiffany. Dua bulan setelah  Arnold melamar Tiffany, acara lamaran resmi pun digelar di kediaman orang tua Tiffany di Surabaya. Keluarga Arnold yang berada di Sydney, Australia pun turut hadir untuk membuktikan keseriusan Arnold meminang Tiffany. Acara menggunakan adat chinese yang kental, seperti upacara tukar baki dan acara pemberian kalung. Untuk dekorasinya, Arnold dan Tiffany sepakat menggunakan unsur rustic dengan acara makan siang hidangan tradisional Indonesia. Uniknya di sini, bukan Arnold yang memasak, melainkan kami menyajikan gerobak penjual makanan keliling.
 
            Pernikahan pun sepakat digelar dua kali, di Bali dan Surabaya. Di Surabaya khusus untuk pesta bersama rekan kerja dan teman – teman di kehidupan kami, sementara di Bali untuk yang lebih dekat, intimate party. Untuk kedua pesta ini, Arnold dan Tiffany banyak dibantu oleh konsultan pernikahan yang juga teman dekat mereka, yaitu Caren Delano.
 
            Untuk tema pernikahan di Bali, Arnold dan Tiffany sepakat menggunakan tema rustic lagi, hanya saja dibuat dengan warna yang lebih elegan dan mewah. “Kami menggunakan warna midnight blue, champagne gold, dan dusty pink, yang kemudian menjadi kombinasi warna yang sangat indah. Kami menyukai kombinasi kain tile putih serta susunan taplak meja biru tua yang disusun seperti ombak laut.
 
            Lokasi pesta pernikahan di Bali dicari dan dipilih sendiri oleh Arnold dan Tiffany. Villa Latitude kemudian menjadi pilihan mereka untuk melangsungkan pesta pernikahan yang sakral. Uniknya, sebelum lokasi pernikahan ditentukan, Arnold bahkan terlebih dahulu melakukan reservasi pemesanan Babi Guling Pak Dobiel dan Sate Bawah Pohon. Arnold dan Tiffany menginginkan prasmanan hidangan Indonesia. Sementara untuk pesta di Surabaya, hidangan yang dipilih untuk disajikan adalah hidangan perpaduan Asian dan Western. Arnold bertanggung jawab penuh untuk bagian ini. Ia sendiri yang memilih dan melakukan food testing, bahkan meramu menu untuk dimasak menjadi hidangan istimewa.
 
            Tiffany memilih desainer Yefta Gunawan untuk membuat gaun pernikahannya di Bali. Gaun backless dengan kerudung cantik yang diberi bordir dedaunan menjadi pilihan Tiffany untuk hari istimewanya sementara Arnold memilih busana karya dari Wong Hang.
         
            Dari seluruh rangkaian perjalanan cinta Arnold dan Tiffany hingga pernikahan, ada sebuah momen haru yang tak akan terlupa dalam benak Tiffany. Arnold ternyata menyimpan rahasia bahwa ia dapat melakukan ballroom dance dan Arnold juga mengajari ayah Tiffany menari, tiga hari sebelum hari pernikahan.Tiffany tak akan pernah mampu melupakan bagaimana ia melihat raut wajah Arnold yang begitu gembira sepanjang hari pernikahan mereka. Pun dengan ekspresi gembira serta haru dari keluarga dan teman.
 
            Hingga sekarang, Arnold masih sering berkata dengan serius pada Tiffany, “Let’s get married in Bali again!” Dan itu lah hari yang paling membahagiakan dalam hidup sang juru masak ternama. (TA) Foto: Dok. Summer Story Photography

 

Author

DEWI INDONESIA