Kenali Ragam Brown Sugar Lokal Bersama Chef Ragil
Seiring dengan tren brown sugar di Indonesia, kenali ragam versi lokalnya serta manfaatnya
18 Jul 2019


Brown sugar yang di Indonesia dikenal sebagai gula merah.


Minuman dengan tambahan brown sugar sedang marak akhir-akhir ini. Entah itu teh, kopi, atau susu segar, semua menawarkan varian dengan tambahan brown sugar atau yang di Indonesia dikenal dengan gula merah.
 
Gula merah tidak seragam, di Indonesia gula merah dibagi berdasarkan bahan dasarnya. Chef Ragil dari Nusa Indonesian Grastonomy dan Locarasa menjelaskan secara umum gula merah terdiri dari aren dan nira.
 
“Kalau dari segi rasa bedanya brown sugar yang dari aren itu rasanya spesifik lebih legit. Kalau dari nira itu lebih light,” kata Chef Ragil kepada Dewi.
 
Lebih lanjut ia menjelaskan karakter rasa gula merah juga berbeda-beda antara satu daerah dengan daerah yang lain. Itu disebabkan rasa gula merah bergantung pada jenis tanah dan juga cara pemasakannya.
 
Oleh karena itu menurutnya para penjaja minuman atau makanan dengan gula merah semestinya bisa mengeksplorasi lebih jauh penggunaan ragam gula merah lokal. “Yang saya lihat mereka belum mengakomodasi rasa gula merah yang banyak macamnya di Indonesia. Padahal itu bisa menjadi kekuatan juga. Misalnya bisa dibilang ini kopi gula merah dari Lampung,” lanjut Chef Ragil.
 
Menurutnya hal itu bisa menjadi branding yang baik bagi sang penjual minuman. Selain itu juga tentu memberikan manfaat bagi penyuplai gula merah di daerah.
 
Beberapa varian gula merah lokal yang menurutnya banyak beredar dan memiliki karakter rasa yang khas antara lain gula jawa, gula lampung, gula bali, gula sumba dan kupang, serta gula merah dari Belitung.
 
Sebagai chef yang banyak mengeksplorasi bahan pangan lokal, ia sendiri menyelipkan menu minuman dan camilan dari gula merah baik di Locarasa maupun di Nusa, seperti kelepon, lopis, dan kopi gula aren. Menurutnya maraknya penggunaan gula merah ini juga baik karena gula merah memiliki kadar glikemik yang lebih rendah ketimbang gula biasa. Namun tentunya tetap tidak untuk dikonsumsi secara berlebihan. (Teks: Shuliya Ratanavara/Foto: Dok. Istimewa)
 

 


Topic

Food Guide

Author

DEWI INDONESIA