Novita Yunus memperkenalkan karakter budaya Indonesia ke mata dunia melalui batik.

28 Aug 2017

Batik dan tas, adalah dua kecintaan Novita Yunus dalam hidupnya. Berawal dari kesulitannya mencari tas batik untuk menunjang kegiatannya, Novita pun mencoba berkreasi dengan memesan tas batik tersebut pada seorang kawan. Siapa sangka ini lah awal baru dari kehidupan Novita yang telah belasan tahun menjadi seorang branch manager salah satu bank internasional. Pada 2012, Novita mendapat penghargaan dari UNESCO karena berhasil mempertahankan kerajinan ulap doyo asal Kalimantan, bahkan pengrajinnya yang hampir punah pun kembali hidup dan berkembang. Nama Novita semakin dikenal setelah masuk dalam jajaran desainer di Jakarta Fashion Week hingga tergabung dalam Indonesian Fashion Forward batch 2.

Baru-baru ini, Novita memperkenalkan teknik pewarnaan eco print yang merupakan teknik mereplika daun-daun pada tekstil. Daun yang jadi pilihan Novita untuk diambil warna dan teksturnya adalah daun jati, ekaliptus, stroberi, jambu, dan masih banyak lagi. Daun yang diambilpun merupakan penggabungan antara daun segar yang masih berada di pohon dan daun kering yang telah berguguran di tanah. Alhasil, keduanya mampu memberikan corak unik pada kain sutra yang digunakan Novita dan mendapat kesempatan untuk memamerkan koleksinya ini di panggung runway Amazon India Fashion Week. “Apa yang saya lakukan untuk Indonesia masih sangat kecil dibandingkan teman-teman lain, tapi saya terus mencoba dan mengenalkan karakter Indonesia ke dunia melalui batik menjadi pilihan tepat saat ini. Tidak instan, tapi perlahan-lahan budaya dan seni tanah air akan semakin dikenal, karena kain Indonesia tak kalah indah dan cantik.” (TA) Foto: dok. Novita Yunus
 

 

Author

DEWI INDONESIA