Kehati Award Kembali Digelar untuk Keanekaragaman Hayati yang Berkelanjutan
Memiliki enam kategori, Kehati Award ingin meningkatkan peran dan aksi nyata pelestarian keanekaragaman hayati.
20 Jan 2020




Sejak tahun 2000, Yayasan Kehati menyelenggarakan ajang Kehati Award untuk menginspirasi dan memotivasi pegiat konservasi di Indonesia untuk pelestarian serta pemanfaatan keanekaragaman hayati secara berkelanjutan.

Penghargaan ini juga sejalan dengan mandat United Nations Decade on Biodiversity (Dekade untuk Keanekaragaman Hayati yang diluncurkan oleh Perserikatan Bangsa-bangsa) yang mengupayakan kesadaran pentingnya keanekaragaman hayati menjadi perhatian utama seluruh komponen bangsa.

Kehati Award mendorong pembangunan berkelanjutan yang berprinsip memenuhi kebutuhan sekarang tanpa mengorbankan pemenuhan kebutuhan generasi masa depan. Pembangunan berkelanjutan berkaitan erat dengan pertumbuhan ekonomi dan bagaimana mencari jalan untuk memajukan ekonomi dalam jangka panjang, tanpa menghabiskan merusak lingkungan.
 


Dalam merancang strategi untuk memperbaiki keadaan ini, diperlukan kesinergian antara pemerintah, para pengusaha, dan seluruh rakyat Indonesia melalui peningkatan investasi hijau yang bertumpu pada pelestarian keanekaragaman hayati. Perkembangan investasi hijau yang telah menjadi standar di negara maju dapat menjadi referensi bagi kalangan investor di Indonesia.

Kehati Award memiliki enam kategori yaitu Prakarsa Kehati untuk perseorangan atau kelompok komunitas masyarakat lokal, Pamong Kehati yang merujuk pada perseorangan atau unit lembaga pemerintahan. Inovasi Kehati lebih untuk unit usaha, Cipta Kehati untuk ilmu pengetahuan dan teknologi ,Citra Kehati untuk media, pekerja seni, dan budaya. Tunas Kehati ditujukan bagi generasi muda yang menjaga dan melestarikan keanekaragaman hayati Indonesia di masa yang akan datang.

Demi menjangkau orang-orang yang memiliki peran dibidang keanekaragaman hayati lebih luas, pendaftaran dibuka melalui online di situs web Kehati hingga bulan Juni mendatang. (WHY) Foto: Dok. Yayasan Kehati

 

 

Author

DEWI INDONESIA