Simak Gaya Baru Tempat Tinggal Layaknya Komidi Putar
Gaya baru tempat tinggal di diameter 240 dengan model komidi putar Sukendro Sukendar dan tim arsitek Nataneka memperkenalkan Diameter 240, tempat tinggal model komidi putar untuk meningkatkan efisiensi ruangan.
7 Aug 2017


1 / 9
Hal lumrah ketika Sukendro Sukendar, pemilik biro arsitektur Nataneka, berpikir tentang tanah di kota yang kian terbatas untuk bisa dibangun fasad di atasnya. Buah pikiran itu menjadi istimewa ketika ia bersama tim arsitek Nataneka menemukan solusi untuk menyiasati ruang yang makin sempit itu. Mereka merancang  tempat tinggal berbentuk lingkaran yang bisa diputar secara otomatis menggunakan remote control.
            Benda tersebut bernama Diameter 240. Ia menjadi pusat perhatian saat pertama kali dipamerkan beberapa bulan lalu. Anak kecil, remaja, hingga orang dewasa selalu mengelilinginya. Mereka sabar menanti giliran untuk mencoba tempat tinggal gaya baru itu. Saat mencoba, mereka menyiratkan raut wajah sama. Gembira dan antusias berfoto ria. 
            Diameter 240 terdiri dari dua lingkaran yang di dalamnya memuat ruang bersantai, ruang baca, tempat tidur, kamar mandi, hingga sarana olahraga berupa sadel dan pedal sepeda. Untuk bisa menikmati setiap ruang, penghuninya harus memutar lingkaran tersebut. “Ada berbagai macam jenis hunian compact living. Ada yang dibuat dengan cara ditumpuk, digeser, dilipat. Kali ini kami mencoba dengan diputar. Kami hendak menunjukkan seberapapun kecilnya sebuah ruang, ia bisa ditinggali,” kata Sukendro.
             Pemanfaatkan microspace selalu berhasil mencuri perhatian Sukendro. Ia mengingat keberadaan Capsule Hotel sampai Love Hotel di Jepang. Lantas terbesit tentang rumah-rumah di dalam negeri yang sebagian besar masih terdapat ruang gudang. Ia pribadi senang dengan kerapian. Keberadaan gudang yang menyimpan  benda-benda tak digunakan nampak berseberangan dengan prinsip ruang efisien.
            Sukendro mengerti bahwa eksplorasi hunian yang ia buat bisa jadi tidak langsung diterima dan dipraktekkan masyarakat, “Karena di sini kita mengubah kebiasaan hidup seseorang.” Hal itu tak lantas menghambat keinginannya untuk terus memamerkan Diameter 240.  “Saya membayangkan Diameter 240 bisa saja nantinya dijadikan shelter untuk bencana alam atau tempat kost. Benda ini mampu didesain untuk penggunaan di dalam dan luar ruang,” lanjut Sukendro.
            Tim Nataneka punya harapan agar suatu saat Diameter 240  bisa digerakkan dengan aplikasi yang ada di Iphone. (JAR) Foto: dok. Nataneka.
 

 

Author

DEWI INDONESIA