Nikmatnya Menyeruput Secangkir Teh Indonesia Berkualitas Premium
Perlahan tapi pasti, teh Indonesia mampu mencuri perhatian di ajang bergengsi dunia.
31 Jul 2015


Kekayaan kuliner Indonesia patut mendapat panggung yang lebih besar di mata internasional, tak terkecuali teh yang selama ini menjadi minuman sehari-hari. Tak banyak yang mengetahui, bahwa teh Indonesia yang berkualitas premium tampil membanggakan di acara seperti World Tea Expo yang diadakan di Amerika Serikat setiap tahun. Pada expo seperti ini umumnya muncul produk-produk teh yang menarik perhatian, misalnya teh premium berdasarkan origin alias tanah asalnya. Katrina Munichiello, pewarta teh di www.worldteanews.com, mengatakan cukup terkejut bahwa pada World Tea Expo 2015 di Long Beach, California, awal Mei lalu, teh Indonesia ikut mencuri perhatian bersama teh dari berbagai origin yang sudah langganan menjadi favorit seperti India, China, dan Jepang. Munichiello juga mengatakan bahwa teh Indonesia sudah menjadi produk yang dicari pakar/penulis buku teh seperti Lisa Boalt Richardson. Kabarnya, Richardson tergerak berbuat demikian setelah menjadi on-board tea expert and educator untuk sebuah pelayaran yang mengarungi perairan Australia, Bali, Jawa, dan Jakarta. Sedangkan menurut Ratna Somantri –tea specialist yang membagikan ilmunya di GAIA tea & cakes- mengatakan bahwa teh oolong, green tea, dan red tea produksi Arum Tea (www.arumtea.com) asal Indonesia juga menjadi favorit di acara expo yang sama. Arum Tea ini sendiri adalah perkebunan teh single estate di Gunung Halimun, Jawa Barat, yang menghasilkan teh organik.

Sebagaimana yang tertulis pada buku The Story in a Cup of Tea yang disusun Ratna Somantri, pada awalnya jenis teh yang ditanam di Indonesia adalah sinensis (yang berdaun kecil) dari China, tetapi hasilnya tidak terlalu bagus karena perbedaan iklim. Maka dicobalah penanaman teh jenis assamica (yang daunnya lebih besar) yang dahulu didatangkan langsung dari Sri Lanka, dan ternyata lebih cocok serta sanggup berproduksi tinggi. Perkebunan teh assamica akhirnya berkembang semakin luas di Indonesia, meskipun ada sejumlah kecil perkebunan yang menanam teh jenis sinensis. Kebanyakan kebun teh Indonesia berlokasi di Jawa Barat, menyumbangkan 78% produksi teh nasional.

(MUT & TA) Foto: Zaki Muhammad, Shinta Meliza

 

Author

DEWI INDONESIA