Cerita Obin Si Tukang Kain dari Bin House dan Denyut Kota Jakarta
Hembusan desain maskulin dalam balutan busana Bin House yang bersahaja.
27 Oct 2015


3 / 4

Josephine W. Komara, desainer yang lebih dikenal dengan nama Obin kembali meningatkan masyarakat akan tradisi Indonesia melalui peragaan pembuka acara Jakarta Fashion Week 2016 hari ini. Melalui bendera Bin House, tim desain lini mode tersebut melirik Jakarta dan mencoba menginterpretasikannya melalui busana yang ada. Tetap dengan busana yang didominasi warna vibran, model-model menari-nari menyusuri panggung peragaan.

Lagu bernada up beat itu mengiringi seorang model keluar dari balik panggung. Mengenakan jumpsuit berwarna biru, ia melenggang dan menyapa mata-mata para tamu yang memandangnya. Presentasi yang cukup mengejutkan, mengingat apa yang ada di bayangan akan rancangan Obin ialah kebaya dan kain yang bersahaja. Rangkaian koleksi sesi pertama dipenuhi dengan busana-busana yang cenderung sporty / boyish. Kain tak lagi dililit sebagai rok, melainkan telah berubah simpul menjadi serupa celana kargo. Tetapi tetap dengan pola batik yang mengesankan nuansa feminin nan bersahaja

Begitu pula dengan atasan. Jumlah kebaya kutubaru yang ditampilkan, sebanding dengan kemeja berkerah tinggi serta atasan polos turtle neck. Menariknya lagi, koleksi tersebut dilengkapi dengan busana yang bentuknya terinspirasi dari Sorjan, sebuah pakaian tradisional Jawa yang biasa dikenakan kaum pria pekerja Keraton. Tak hanya itu, sentuhan peranakan pun hadir melalui atasan panjang yang bentuknya seperti busana keseharian pria Tiongkok.

Suasana peragaan yang menyenangkan itu ditutup dengan cara khas Obin. Seorang model berjalan membawa selendang merah, dengan melati yang menjuntai di rambutnya. Kali ini desain kembali ke Obin seperti biasanya dengan kebaya dan kain yang terkesan santun, tanpa banyak modifikasi. Sebuah penutup manis dari peragaan dengan desain koleksi yang mengejutkan dan menggembirakan. (JAR) Foto: Dok. Jakarta Fashion Week
 

 

Author

DEWI INDONESIA