Membersihkan Pantai di Bali bersama Breitling dan Ocean Conservancy
Breitling dan Ocean Conservancy memperkuat kemitraan lewat peluncuran jam tangan edisi terbatas Superocean Heritage Ocean Conservancy yang ditandai dengan aksi pembersihan pantai di Sanur, Bali.
16 May 2019


2 / 5
Laut dan Breitling memang memiliki hubungan yang dekat. Meski jam tangan ini membangun sebagian besar reputasi berkat hubungannya dengan dunia aviasi, brand asal Swiss ini juga telah menciptakan jam tangan untuk para penyelam, seperti Breitling Superocean. Diluncurkan pertama kali pada tahun 1957, awalnya jam tangan ini diperuntukan bagi para penyelam profesional. Namun seiring waktu, popularitasnya mencapai para penyelam amatir dan penggemar scuba, serta mereka yang menyukai desainnya yang berani dan dilengkapi dengan performa serta fungsionalitas yang luar biasa. “Superocean dan Superocean Heritage adalah dua jam tangan terlaris kami,” jelas Alvin Soon, Presiden Breitling Asia.

Sejak kemitraan antara Breitling dan Ocean Conservancy terbentuk pada awal tahun 2018, Breitling telah berperan secara aktif dalam mengikuti inisiatif-inisiatif yang dilakukan oleh Ocean Conservancy, di mana Breitling mengorganisir gerakan pembersihan pantai di berbagai belahan dunia, yang merupakan bagian dari program International Coastal Cleanup milik Ocean Conservancy. Selain melakukan pembersihan, Breitling bekerja dengan para ahli untuk mendaur ulang sampah-sampah tersebut melalui metode yang efektif serta bertanggung jawab secara ekologi. Breitling juga melakukan edukasi kepada anak-anak dengan cara mengundang mereka membantu membersihkan pantai, dan menanamkan kesadaran akan melestarikan laut dan bahaya polusi.

Untuk merayakan kemitraan ini, Breitling meluncurkan jam tangan edisi terbatas Superocean Heritage Ocean Conservancy. Hal ini juga menunjukkan komitmen yang sama antara keduanya untuk menjaga kesehatan laut dan kebersihan pantai. Tersedia hanya sebanyak 1000 buah, jam tangan ini memiliki fitur unik caseback yang digrafir dengan logo Ocean Conservancy dan tulisan “1 of 1000”, serta dilengkapi tali jam tangan NATO yang terbuat dari benang ECONYL®, yaitu material inovatif yang terbuat dari sampah nylon dari jaring nelayan, dan dikemas dalam kemasan yang juga terbuat dari bahan daur ulang 100%. Sebagian dari keuntungan penjualannya akan disumbangkan kepada Ocean Conservancy. 

Bali, terpilih sebagai lokasi peluncuran jam tangan istimewa ini pada tanggal 10 Mei lalu. Peluncuran ini ditandai dengan aksi pembersihan pantai di Mertasari, Sanur. Surfers Squad Breitling yang terdiri dari peselancar senior dan legendaris asal Amerika Serikat, Kelly Slater, serta peselancar pro asal Australia, Sally Fitzgibbons dan Stephanie Gilmore, turut terbang ke Bali untuk menghadiri acara ini.
  
“Mewakili seluruh Surfers Squad, saya selalu mengatakan bahwa pantai adalah “kantor” kami. Apa yang kami lihat di sini serta di pantai dan laut di seluruh dunia sangat mencengangkan, dan saya ingin berterima kasih pada Breitling dan Ocean Conservancy atas upaya mereka dalam memerangi sampah plastik. Semua orang bisa berkontribusi dalam menjaga kebersihan lingkungan, untuk diri kita sendiri dan untuk generasi selanjutnya,” ucap Kelly.

“Selama lebih dari tiga dekade terakhir, lewat program International Coastal Cleanup, Ocean Conservancy telah mengorganisir puluhan ribu operasi pembersihan pantai di 153 negara, dan telah berhasil mengumpulkan lebih dari 100 juta kg sampah,” ucap Nicholas Mallos, Direktur dari program Trash Free Seas Ocean Conservancy, yang hadir di acara pagi itu. “Ini adalah kali ketiga kami melakukan pembersihan pantai di Bali. Tahun lalu kami berhasil mengumpulkan lebih dari 9000 Kg sampah.”

Nicholas menekankan, “Dari tahun ke tahun, kami mendata jenis sampah yang terkumpul, yang terdiri tidak hanya dari plastik namun juga benda lain seperti furnitur bahkan mesin dan otomotif. Tahun lalu, untuk pertama kalinya, sampah plastik menduduki 10 posisi teratas jenis sampah yang ditemukan, dalam bentuk berbeda-beda seperti puntung rokok, sedotan, peralatan makan, kantung plastik, hingga wadah makanan.”

Selain para tamu Breitling, hadir pula perwakilan dari pemerintah daerah serta anak-anak kecil dari sekolahan di sekitar Sanur, bergabung dengan ratusan relawan lainnya. Selama satu jam mereka berpencar memungut sampah yang berserakan di sekitar area. Hasilnya, lebih dari 532 Kg sampah terkumpul. Kepada para relawan dan tamu, Nicholas menganjurkan untuk mendata penemuan sampah mereka melalui aplikasi Clean Swell. Data-data yang terkumpul akan dianalisa oleh Ocean Conservancy untuk membantu merancang program-program mereka selanjutnya. (Margaretha Untoro) Foto: Dok. Breitling
 

 

Author

DEWI INDONESIA