Seni Sulam Valentino dan Zuhair Murad pada Paris Haute Couture
Hias sulam menjadi primadona koleksi valentino dan zuhair murad di pekan Paris Haute Couture.
7 Apr 2016


1 / 2
Berbicara sulam, sulit untuk tidak menyebut Valentino. Duo direktur kreatif Maria Grazia Chiuri dan Pierpaolo Piccioli membawa sensualitas, harmoni, serta keleluasaan bergerak dalam karyanya. Secara keseluruhan, koleksinya menggabungkan arsip busana era Byzantine (timur) yang kaya sulam dan motif di atas material ringan, dengan kekhasan bahan pakaian era Romawi (barat) seperti beledu dan aplikasi benang emas yang mewah. Valentino merayakan keindahan tubuh seorang wanita dengan penggunaan bahan tule dan aplikasi hias sulam corak Asia—naga, burung hong, awan, dan matahari—yang dikerjakan manual oleh 75 penjahit di atelier mereka di Palazzo Mignanelli.

Keterampilan seni sulam juga menjadi andalan pada koleksi adibusana karya desainer Lebanon, Zuhair Murad, musim ini. Mengutip warisan desain era Elizabethan yang sarat penggunaan korset keranjang dan rok berukuran masif, kesan feminin tak hanya hadir lewat siluet busana. Melainkan juga dekorasi hias sulam motif bunga yang menjadi kekhasan desain Murad. Dikerjakan di atelier-nya di kawasan eksklusif di Paris, Triangle d'Or, sulaman juga menyertakan korsase dan dekorasi flora. (RW) Foto: Dok. Maison Valentino, Zuhair Murad
 

 

Author

DEWI INDONESIA