Tafsiran Wabi-Sabi ala Pijakbumi
Hasil kolaborasi yang menerapakan prinsip keberlangsungan dari Pijakbumi, serat Tencel™ dan Gamatex. Terinspirasi dari konsep estetika Jepang.
7 Apr 2021


2 / 4

Label sepatu lokal Pijakbumi berkolaborasi dengan merek serat alami untuk tekstil, Tencel™ dan produsen tekstil Gamatex dalam meluncurkan capsule collection bersama, Wabi-Sabi. Kolaborasi perdana ini memiliki nuansa cerah dan gaya yang santai, koleksi pada desainnya memadukan material kain kanvas yang terbuat dari serat alami dan serat kayu pohon Lantung. Hanya ada 24 pasang sepatu eksklusif Wabi-Sabi dengan dua pilihan warna yang bisa di dapatkan  di situs Pijakbumi.com.

Inspirasi Wabi-Sabi datang dari konsep estetika Jepang yang berfokus pada kesederhanaan, keabadian, dan keindahan alam. Warna yang tersedia juga terinspirasi dari Japan, yaitu Sakura dan Bay Leaf. Pijakbumi berkomitmen untuk menghasilkan koleksi yang memperhatikan lingkungan melalui penggunaan serat alami Tencel™. Pertama kalinya di Asia Tenggara, Pijakbumi berhasil memproduksi tali sepatu yang terbuat dari 100% serat Tencel™. Hal ini menambah keunikan dari koleksi Wabi-Sabi.

Proses pembuatan serat alami Tencel™ berkonsep closed-loop production, Serat Tencel™ menjadi bahan utama pembuatan benang dan kain yang terbuat dari pulp kayu berasal dari hutan industri yang dikelola dan bersertifikasi. Terbuat dari bahan dasar alami membuat koleksi Wabi-Sabi ramah lingkungan. Serat Tencel™ yang memiliki sirkulasi udara yang baik, dapat membuat kaki pemakai koleksi Wabi-Sabi tetap kering dan mencegah adanya bakteri karena keringat.

Tencel™ memiliki misi bagi industri tekstil dan fashion di  Indonesia untuk lebih ramah lingkungan. Menurut Mariam Tania, Marketing dan Branding Manager for Lenzing Group, Asia Tenggara dan Oseania (Lenzing Group adalah produsen dari serat bahan Tencel™) fashion berkelanjutan atau sustainable fashion adalah pilihan bagi masyarakat modern dan bukan lagi hal baru di Indonesia. Tencel™ memperluas kolaborasi dengan merek local seperti Pijakbumi, sebagai bentuk dukungan penuh bagi industri fashion di Indonesia untuk lebih bertanggung jawab pada lingkungan dan menerapkan prinsip berkelanjutan.

Sejak kehadiran Pijakbumi pada 2016, Rowland Asfales sebagai Founder Pijakbumi menuturkan bahwa prinsip keberlanjutan selalu menjadi tujuan utama Pijakbumi. Kolaborasi ini adalah bentuk komitmen dari Pijakbumi untuk menghasilkan sepatu dengan kualitas yang baik, yang memiliki manfaat bagi manusia dan juga bumi. Serat Tencel™ merupakan pelopor dan produsen serat alami, sedangkan Gamatex sendiri memproduksi kain dengan cara yang etis. Kolaborasi ini ingin memberikan hasil yang holistik, mulai dari bahan dasar sampai akhirnya menjadi sepatu dalam koleksi Wabi-Sabi.

Satu set sepatu beserta kaos kaki ramah lingkungan dari Agam Socks, sabun lerak dan sikat pembersih sepatu dengan bahan dasar kayu dan sabut kelapa dalam koleksi Wabi-Sabi ini tersedia dari harga Rp 1.079.000. Pijakbumi sangat ingin memberikan pengalaman baru bagi para pelanggannya lewat koleksi Wabi-Sabi.

Pijakbumi sendiri merupakan jenama sepatu lokal dengan konsep ramah lingkungan. Tanpa menggunakan bahan kulit, Pijakbumi memperkenalkan sebuah alternatif sepatu yang sukses meraih penghargaan pada ajang MICAM di Milan pada 2019. Pijakbumi juga sukses menjadi finalis Fashion Force Award pada JFW 2021. (HM) Foto: Tencel

 

 


Topic

Fashion

Author

DEWI INDONESIA