5 Buku Romantis Pilihan Dewi
Simak buku-buku dengan tema romantis pilihan dewi untuk sambut Hari Kasih Sayang.
9 Feb 2016


1 / 5
1. The Forty Rules of Love—Elif Shafak. Ia sastrawan asal Turki yang popular selain Orhan Pamuk. Novel ini mengisahkan seorang istri dan ibu yang berada  dalam pusaran rutinias rumah tangga tanpa mempertanyakannya. Suatu hari ia ingin membuat perubahan dalam hidup, dengan memanfaatkan keahliannya sebagai editor. Ia melamar bekerja di sebuah perusahaan penerbitan dan diterima. Manuskrip yang dikirim kepadanya untuk dibaca dan diperiksa ternyata mengubah hidupnya. Ia terlibat dalam perasaan yang mendalam dengan sang penulis, yang membawanya pada kisah lain dari masa lampau. 

2. The Memory of Love, Aminatta Forna. Novel ini berlatar perang sipil di Sierra Leone, Afrika Barat. Karakter utamanya seorang psikolog, yang memiliki dua pasien sebagai saksi-saksi dari kekerasan, pengkhianatan, dan hilangnya cinta dalam periode yang traumatik itu, ketika situasi kemanusiaan menunjukkan sisi gelapnya. Ayah Aminatta sendiri berprofesi sebagai psikolog yang terjun ke dunia politik dan dieksekusi di Sierra Leone saat putrinya yang kelak menjadi penulis novel ini masih kanak-kanak.  

3. Melihat Api Bekerja, M. Aan Mansyur. Ia sudah menulis beberapa buku puisi sebelum ini. Salah satu karyanya yang sering dipuji adalah Cinta yang Marah. Tak pelak lagi ia bertutur tentang cinta dan segala intrik yang menjadi dampak dari perasaan ini. Cinta, bagi Aan, sebuah organisma ajaib yang hidup dan karenanya dituturkan bak dongeng. Salah satu bait dari sajaknya di buku ini dikutip dalam film Ada Apa dengan Cinta 2

4. Dari Puya ke Puya, Faisal Oddang. Tahun lalu ia menjadi pemenang dari Indonesia untuk lomba menulis cerita pendek yang diselenggarakan ASEAN Young Writers Award, penghargaan untuk penulis muda Asia Tenggara dan bagian dari penghargaan sastra terpenting di Asia Tenggara, SEA Write Award yang telah memasuki tahun ke-37. Novel pertamanya, Dari Puya ke Puya, mengisahkan cinta, kematian dan masalah kontemporer dengan latar  Toraja. Meskipun “puya” berarti “alam baka” dalam bahasa Toraja, tapi novel Faisal  tidak benar-benar segelap itu. 

5. Twenty Love Poems and A Song of Despair, Pablo Neruda. Sajak cinta terindah, dalam dan abadi sering disinonimkan dengan namanya. Bait-bait sajak penyair Chile ini terus dikutip hingga kini. Salah satu yang paling populer dari buku ini: Tonight I can write the saddest lines/I loved her, and sometimes she loved me too. Sajak-sajaknya menjadi klasik. Tidak hanya para pencinta, banyak penyair juga terinspirasi oleh Neruda. Buku puisi yang satu ini pun tak pernah menghilang dari rak toko buku. (LC).

 

Author

DEWI INDONESIA