Gaya Klasik dan Abadi Hermes
Nadège Vanhee-Cybulski Mengerti dan Menghormati Gaya Klasik dan Abadi Hermes yang ia Tunjukkan di Paris Fashion Week Fall/Winter 2019.
5 Mar 2019


1 / 9
Pengaruh gaya street style masih mendominasi beberapa runway merek-merek high fashion ternama, meskipun begitu rumah mode asal Perancis, Hermes memutuskan untuk menyuguhkan koleksi yang berbeda dari lainnya. Hermes telah menolak godaan untuk hanyut dengan tren, dan tetap setia pada pendiriannya dan pelanggan setia, yaitu gaya yang elegan dan klasik. Sikap inilah yang membuat koleksi  yang ditampilkan pada malam Sabtu 2 Maret 2019 lalu menjadi sangat diminati.

Nadège Vanhee-Cybulski, sebagai desainer busana wanita Hermes. Mengerti apa yang diinginkan pelanggan setia Hermes. Rok pensil, gaun panjang yang memeluk badan, celana kulot, turtleneck kasmir menjadi ciri khas busana yang kerap disajikan oleh Hermes. Namun, musim ini sang desainer menambahkan unsur seksi yang menawan dalam koleksinya. Membuka acara dengan celana pendek kulit hitam dan krim suede, yang dipadukan dengan sepatu bot setinggi lutut dan blouson kulit hitam.

Kulit adalah benang merah dari koleksi tersebut, lalu Jumpsuits dan celana Knickerbockers membawa karakter ke koleksi. Menyambut musim dingin melalui jaket yang elegan dan mantel yang tebal. Warna-warna yang digunakan dalam koleksi ini menampilkan nuansa hangat, didominasi oleh krem, cokelat, hitam dan kuning kunyit cerah. Beberapa pola referensi pola horsing universe dicetak pada baju atasan. Lalu juga ditemukan banyak tas tangan yang lentur atau terstruktur yang di logo klasik logam H. Pada akhir hari Hermes akan selalu menghormati gaya pendiriannya dan telah terbukti gaya tersebut merupakan gaya abadi. (BHC) Foto Dok: Hermes
 

 

Author

DEWI INDONESIA