Cerita Brioni dan setelan formal pria sudah berakar sejak lama, bahkan menjadi fondasi dari berdirinya rumah mode ini. Master tailor terkemuka di Roma, Nazareno Fonticoli, dan pengusaha, Gaetano Savini, merupakan sosok penggagas Brioni di tahun 1945. Sejak awal, brand ini sudah mendedikasikan dirinya sebagai rumah mode yang berspesialisasi pada handmade jas custom-made. Meski kemudian koleksi ready-to-wear-nya menjadi tulang punggung bisnis, namun jasa su misura (atau custom-made suits) tetap menjadi kebanggan Brioni.
Proses awal dimulai dengan konsultasi antara klien dan master tailor. Diskusi sendiri dilakukan untuk mengetahui permintaan, pertanyaan, keraguan, selera, pendekatan estetika, gaya hidup, dan latar kultural dari sang klien. Dari hasil diskusi kemudian ditemukanlah formula akurat untuk ukuran, pola, garmen, detail, dan proporsi dari setelan.
Peran seorang master tailor sangat krusial. Selain menghabiskan 90 hari mereka dalam setahun dengan bepergian ke seluruh dunia, master tailor juga harus menjaga kualitas dan kerahasiaan para klien mereka. Tak mengherankan jika sang pendiri akhirnya memilih melatih sendiri tenaga ahli untuk membuat jas custom made dengan mendirikan Nazareno Fonticoli School of Tailoring di Penne (1985). Tujuh generasi telah dilatih Fonticoli, dan di tahun 2013, Adrian Costanzo ditunjuk sebagai Master Tailor yang menangani male couture dari rumah mode ini. Di Indonesia sendiri, jasa made-to-measure diberikan Brioni sebanyak 2 kali setiap tahunnya. (RW) Foto: Dok. Lacma.
Proses awal dimulai dengan konsultasi antara klien dan master tailor. Diskusi sendiri dilakukan untuk mengetahui permintaan, pertanyaan, keraguan, selera, pendekatan estetika, gaya hidup, dan latar kultural dari sang klien. Dari hasil diskusi kemudian ditemukanlah formula akurat untuk ukuran, pola, garmen, detail, dan proporsi dari setelan.
Peran seorang master tailor sangat krusial. Selain menghabiskan 90 hari mereka dalam setahun dengan bepergian ke seluruh dunia, master tailor juga harus menjaga kualitas dan kerahasiaan para klien mereka. Tak mengherankan jika sang pendiri akhirnya memilih melatih sendiri tenaga ahli untuk membuat jas custom made dengan mendirikan Nazareno Fonticoli School of Tailoring di Penne (1985). Tujuh generasi telah dilatih Fonticoli, dan di tahun 2013, Adrian Costanzo ditunjuk sebagai Master Tailor yang menangani male couture dari rumah mode ini. Di Indonesia sendiri, jasa made-to-measure diberikan Brioni sebanyak 2 kali setiap tahunnya. (RW) Foto: Dok. Lacma.
Author
DEWI INDONESIA
HOME & ARCHITECTURE
Illulian x Ferruccio Laviani: Perpaduan Kemewahan dan Desain Artistik