“You are my future and you will always be my favourite distraction,” ujar Adiguna Prakoso dalam sebuah video kejutannya untuk Silvia Siantar di gala dinner pernikahannya. Video tersebut terasa seperti mesin waktu yang menggali ingatan masa lalu Silvia dan Adiguna. Dua orang asing ini dipertemukan semasa duduk di bangku sekolah.
Sepuluh tahun merajut kasih, cukup untuk menyakinkan diri mereka masing-masing bahwa mereka diciptakan untuk saling menyempurnakan. Adiguna telah menjadi bagian dalam hampir setengah perjalanan hidup Silvia. Mereka tumbuh bersama, saling percaya, hingga sulit membayangkan menjalani masa depan tanpa satu sama lain.
Persiapan pernikahan dilakukan dengan cukup cepat dan spontan. Silvia ingin menggelar pernikahan dengan konsep intimate destination wedding yang dihadiri oleh orang-orang terdekatnya saja. Di benak mereka berdua, pernikahan mereka harus menjadi suatu pengalaman berbeda yang layak dikenang.
Ibukota negeri Sakura, Tokyo, musim gugur tahun lalu menjadi pilihan kedua pasangan ini. Meskipun terbilang modern, kota tersebut tetap terasa tradisional. Mereka memutuskan untuk mengambil paket pernikahan dari Hotel New Otani Tokyo. Pernikahan mereka pun berlangsung sederhana, modern, tanpa meninggalkan kesan kemewahannya.Di Indonesia, Silvia dan Adiguna telah melakukan perberkatan di GKI Diponegoro, Surabaya. Gereja yang sama saat ayah dan ibu Silvia saling mengucap janji bertahun-tahun lalu.
Dekorasi altar pernikahan dirancang sesederhana mungkin tanpa banyak ornamen. Alam telah mempersembahkan keindahan sejatinya lewat deretan pohon berwarna kuning dan merah. Tak ada yang menampik panorama keindahan musim gugur di sini sebagai salah satu pemandangan yang terbaik.
Silvia datang mengenakan gaun pernikahan klasik dengan selubung panjang koleksi Elie Saab Bridal dan tata rias Malva. Gaun pernikahannya terbuat dari organza dengan sentuhan khas Elie Saab yang modern dengan model boat neckline. Senyum Silvia terkembang kala berjalan perlahan menuju Adiguna yang telah menanti di altar. Janji diucapkan dan mereka bersatu dalam ikatan suci pernikahan. Usai upacara pernikahan, acara gala dinner digelar di China Blue Conrad, Tokyo.
Juru masak dari restoran Michelin Star tersebut menyajikan delapan hidangan dan kombinasi sajian penutup Japanese Fusion yang berhasil merebut hati semua tamu undangan. Upacara Kagami Biraki menandai pertautan dua insan yang menempuh hidup baru. Dengan palu di tangan, mereka memukul tutup tong sake hingga terbuka. Senandung asmara Tantri Syalindri Ichlasari melengkapi luapan kebahagian pada malam itu. Belum lagi, video kejutan yang dibuat Adiguna dua hari sebelum malam ditayangkan yang menghadirkan suasana sendu namun berakhir penuh suka cita. (Wahyu Septiyani) Foto: Dok. Carol Kuntjoro & Evans Irawan for Pyara Photography dan Maximillian John for Moire Photo
Sepuluh tahun merajut kasih, cukup untuk menyakinkan diri mereka masing-masing bahwa mereka diciptakan untuk saling menyempurnakan. Adiguna telah menjadi bagian dalam hampir setengah perjalanan hidup Silvia. Mereka tumbuh bersama, saling percaya, hingga sulit membayangkan menjalani masa depan tanpa satu sama lain.
Persiapan pernikahan dilakukan dengan cukup cepat dan spontan. Silvia ingin menggelar pernikahan dengan konsep intimate destination wedding yang dihadiri oleh orang-orang terdekatnya saja. Di benak mereka berdua, pernikahan mereka harus menjadi suatu pengalaman berbeda yang layak dikenang.
Ibukota negeri Sakura, Tokyo, musim gugur tahun lalu menjadi pilihan kedua pasangan ini. Meskipun terbilang modern, kota tersebut tetap terasa tradisional. Mereka memutuskan untuk mengambil paket pernikahan dari Hotel New Otani Tokyo. Pernikahan mereka pun berlangsung sederhana, modern, tanpa meninggalkan kesan kemewahannya.Di Indonesia, Silvia dan Adiguna telah melakukan perberkatan di GKI Diponegoro, Surabaya. Gereja yang sama saat ayah dan ibu Silvia saling mengucap janji bertahun-tahun lalu.
Dekorasi altar pernikahan dirancang sesederhana mungkin tanpa banyak ornamen. Alam telah mempersembahkan keindahan sejatinya lewat deretan pohon berwarna kuning dan merah. Tak ada yang menampik panorama keindahan musim gugur di sini sebagai salah satu pemandangan yang terbaik.
Silvia datang mengenakan gaun pernikahan klasik dengan selubung panjang koleksi Elie Saab Bridal dan tata rias Malva. Gaun pernikahannya terbuat dari organza dengan sentuhan khas Elie Saab yang modern dengan model boat neckline. Senyum Silvia terkembang kala berjalan perlahan menuju Adiguna yang telah menanti di altar. Janji diucapkan dan mereka bersatu dalam ikatan suci pernikahan. Usai upacara pernikahan, acara gala dinner digelar di China Blue Conrad, Tokyo.
Juru masak dari restoran Michelin Star tersebut menyajikan delapan hidangan dan kombinasi sajian penutup Japanese Fusion yang berhasil merebut hati semua tamu undangan. Upacara Kagami Biraki menandai pertautan dua insan yang menempuh hidup baru. Dengan palu di tangan, mereka memukul tutup tong sake hingga terbuka. Senandung asmara Tantri Syalindri Ichlasari melengkapi luapan kebahagian pada malam itu. Belum lagi, video kejutan yang dibuat Adiguna dua hari sebelum malam ditayangkan yang menghadirkan suasana sendu namun berakhir penuh suka cita. (Wahyu Septiyani) Foto: Dok. Carol Kuntjoro & Evans Irawan for Pyara Photography dan Maximillian John for Moire Photo
Author
DEWI INDONESIA
RUNWAY REPORT
Laras Alam Dalam DEWI's Luxe Market: "Suara Bumi"