Upaya ICCTF Menanam Padi di Tanah Nusa Tenggara Timur
Bekerja sama dengan tim Fakultas Teknik Pertanian Univertas Gajah Mada (FTP UGM),program ini mengembangkan proyeksi Iklim dan Strategi Adaptasi Budidaya Padi SRI di NTT.
13 Feb 2018




Indonesia Climate Change Trust Fund (ICCTF) lembaga dana perwalian untuk Indonesia yang menangani masalah perubahan iklim telah mendanai program-program penanganan perubahan iklim di berbagai lokasi di Indonesia. Berfokus pada tiga area lembaga yaitu mitigasi berbasis lahan, energi, serta adaptasi dan peningkatan ketahanan.

Dalam salah satu programnya bekerja sama dengan tim Fakultas Teknik Pertanian Univertas Gajah Mada (FTP UGM)  adalah Proyeksi Iklim dan Strategi Adaptasi Budidaya Padi SRI atau System of Rice Intensification terhadap perubahan iklim regional dengan pendekatan model integrasi iklim-tanaman-tanah-air di Nusa Tenggara Timur. Desa Baumata dan Desa Tarus, Kabupaten Kupang,

Nusa Tenggara Timur dipilih untuk mengimplementasikan program SRI, karena karakteristik wilayahnya yang rentan terhadap dampak perubahan iklim. NTT yang beriklim kering  dipengaruhi oleh angin musim, memiliki periode musim kemarau lebih panjang  dan tak jarang mengalami kekeringan. Dengan begitu usaha pertanian padi menghadapi tantangan cukup besar. Tim FTP UGM melihat adanya peluang adaptasi yang bisa dikembangkan oleh petani di NTT dengan mengubah  metode tanam SRI. SRI dipakai sebagai alternatif budi daya padi sawah yang lebih hemat air dan rendah emisi sekaligus mampu meningkatkan produktivitas lahan secara signifikan. (WHY) Foto: Dok. WHY 
 

 

Author

DEWI INDONESIA