Masyarakat Indonesia Dianggap Kurang Disiplin Saat Pandemi, Apa Sebabnya?
Membahas alasan orang tidak lagi disiplin berada di rumah selama pandemi dari sisi psikologi.
3 Sep 2020



Pandemi belum selesai. Walaupun demikian, sebagian orang sudah terlihat menjalankan aktivitas di luar dan berada dalam keramaian seperti pelesir atau makan di restoran. Hal ini bisa terjadi karena beberapa faktor mulai dari tuntutan pekerjaan hingga rasa jenuh.

Dilansir laman Psychology Today, psikolog Julia Shaw Ph.D. dalam tulisan berjudul Why Some People Are Still Not Staying at Home, pandemi membuat kita berimajinasi dan penuh ketakutan karena banyak hal yang tidak pasti.

Reaksi emotional epidemiology semacam ini menyebabkan asumsi buruk tentang orang lain. Karena tidak dapat melihat apa yang dipikirkan orang, kita menyimpulkannya dari cara mereka berperilaku. Kita melewati kerumitan karena takut dan memilih menyederhanakan pemikiran.

Kita juga menjadi tidak rasional. Mengapa kita bersikap tidak rasional dipengaruhi beberapa hal berikut ini.

Ketidakmampuan menangkap persoalan
Kita berusaha untuk memahami masalah yang besar dan kompleks. Rasanya seperti berada di film distopia, bukan di kehidupan nyata. Kita seperti menyangkal kenyataan yang sebenernya terjadi.

Terbawa angan-angan
Ada upaya menghibur diri dengan hanya membaca apa yang ingin kita baca saja. 

Tidak percaya
Jika terus-menerus diberi tahu bahwa dunia kita sedang mengalami krisis, kita mungkin tidak lagi menanggapi berita itu dengan serius. Kita mungkin menjadi tidak peka.

Kebingungan
Kita tidak tahu apa yang harus  dilakukan. Apalagi dengan banyaknya informasi dan kebijakan pemerintah yang serba tak tentu. Ini mengarah pada ketidakberdayaan. Kita mungkin menyerah bersikap dengan benar dan sebagai gantinya menggunakan intuisi sebagai panduan. Foto: Dok. Istimewa

 

 


Topic

Health

Author

DEWI INDONESIA