Bertahan dengan Efek Bahagia dari Nostalgia Selama Pandemi
Meski untuk sebentar, bernostalgia akan momen menyenangkan menjadi salah satu upaya bertahan di tengah pandemi yang dapat memberi sedikit kebahagiaan.
8 Oct 2020



Selama pandemi , kita menghadapi ketidakpastian situasi. Rencana cuma jadi kata tanpa kepastikan jadi nyata. Hari ini tidak pasti dan esok terlihat jauh. Sepertinya hanya masa lalu yang pasti. Karena sudah terjadi dan tidak bisa diubah lagi.

Pada kondisi seperti ini, sebagian orang kerap menggunakan nostalgia akan hal-hal menyenangkan di masa lalu untuk lari sejenak dari keadaan hari ini. Semisal memposting kembali foto-foto traveling atau momen kumpul bersama teman yang sudah lewat. Ada perasaan bahagia hanya dengan mengingat lagi momen tersebut.

Dilansir dari tulisan David Ludden, Ph.D di laman Psychology Today, penelitian menunjukkan bahwa orang bernostalgia saat merasa sedih dalam upaya meningkatkan suasana hati dan kepercayaan diri. Terdapat efek meningkatkan suasana hati seseorang serta meningkatkan makna dalam hidup dan optimisme untuk masa depan.  

Studi eksperimental menunjukkan bahwa lamunan nostalgia meningkatkan suasana hati. Mungkin orang-orang menggunakan nostalgia untuk membuat diri mereka merasa sedikit lebih baik saat sedang sedih.

 
Namun, bisa jadi nostalgia mengarah pada emosi negatif. Salah satu temuan dari psikolog dari David Newman dan rekannya dari University of Southern California menjelaskan bahwa orang lebih mungkin mengalami nostalgia ketika merasa tertekan daripada ketika mereka dalam suasana hati yang bahagia. Nostalgia tidak efektif untuk meningkatkan suasana hati atau bahkan menyebabkan perasaan depresi. 

Bagaimanapun, setiap orang punya cara menghibur diri dalam upaya bertahan dan menjaga kewarasannya sendiri. Memang, nostalgia tidak bisa mengubah kenyataan buruk hari ini. Tapi tak salah dilakukan kalau dengan nostalgia kita merasa lebih baik. Seperti mimpi saat tidur, seindah apapun kita harus tetap bangun esok pagi dan menghadapi kenyataan.  (WHY) Foto: Dok, Istimewa
 

 

 

Author

DEWI INDONESIA