The Woolmark Company selalu memperkuat komitmennya untuk mendukung bakat perancang mode yang sedang berkembang. Salah satu komitmen mereka adalah dengan mengadakan sebuah kompetisi presitisius International Woolmark Prize yang sudah diadakan sejak tahun 2012. Bentuk kompetisi itu adalah dengan menominasikan perancang – perancang busana berprestasi dan berbakat dari seluruh dunia. Perancang – perancang tersebut kemudian dibagi berdasarkan dua kategori yakni womenswear dan menswear.
Tahun ini, desainer Peggy Hartanto telah dipilih menjadi salah satu nominasi dari kawasan Asia pada kategori womenswear untuk berkompetisi. Sebelumnya di tahun 2016, tiga desainer Indonesia juga menjadi nominasi International Woolmark Prize. Ketiga desainer tersebut adalah Major Minor Maha, Vinora dan Toton. Dan, Toton dipilih sebagai pemenang untuk kategori womenswear International Woolmark Prize untuk kawasan Asia. (KAR) Foto: Dok. Jakarta Fashion Week