Tips Mengenakan Kain Indonesia ala Seniman Renjani Damais
Seniman renjani damais berbagi tips menggunakan kain batik.
19 Aug 2015


Date nite dengan pasangan Kain nusantara cenderung versatile karena cara pemakaiannya bisa diubah sesuai suasana hati. Untuk acara dinner, saya bisa mengubah kain menjadi celana atau rok berpotongan romantis hanya dengan cara mengikat yang berbeda. Biasanya saya memadukan dengan aksesori khas Indonesia.
2 / 7
Renjani Damais, sosok seniman perempuan Indonesia ini tumbuh besar bersama dengan batik. Sang ibu yang memiliki toko batik membuatnya bisa mengaku bahwa ia telah makan, tidur, dan sekolah bersama dengan batik. “Jangan ragu memadukan apapun tekstil Indonesia dan baju tradisional Indonesia dengan sentuhan modern dan gaya Anda. Tradisi itu selalu berkembang dan Anda bebas mengeksplorasi. Karena itu jangan hanya terperangkap pada gaya tradisi, pakailah kain-kain ini senyaman mungkin dan mewakili karakter Anda. Saya memiliki ketertarikan khusus terhadap cara ibu-ibu petani di pedesaan, tukang jamu, dan nenek-nenek di dusun yang mengenakan kain nusantara menjadi bagian hidup sehari-hari. Bagaimana mereka membuat kain dan kebaya tersebut menjadi senyaman mungkin untuk dipakai bekerja, menurut saya itu keren sekali.”

Do’s and Don’t Wastra ala Renjani

•    Jangan pernah membeli batik hasil mesin cetak, berinvestasilah pada batik tulis dan kain tradisional yang dibuat secara manual. Batik adalah sebuah proses panjang mulai dari melukis hingga proses pencelupan. Berpikirlah cerdas bahwa dengan membeli batik hasil mesin cetak, maka pembuat batik-batik tradisional akan tutup dan mati. Budaya juga masuk dalam perputaran ekonomi yang berpengaruh bagi negara.
•    Jangan pernah memotong wastra Nusantara. Banyak orang yang masih kerap salah mengartikan semua batik sebagai kain yang siap untuk dijadikan sebuah baju. Kerap beberapa orang menjadikan kain antik mahal yang notabene sebuah piece of art, digunting begitu saja untuk dijadikan baju, menghilangkan makna kain yang sesungguhnya. (IL )Foto : Irene Iskandar.

 

Author

DEWI INDONESIA