“Sekarang ini ada tiga operating system besar. Microsoft dengan Windows-nya, Apple dengan IOS-nya, dan Linux. Tapi Windows tidak bisa dibuka di Apple tanpa meng-install lebih dulu. Windows juga tidak mungkin di-install di Blackberry atau Nokia karena berat, IOS nggak mungkin ada di Blackberry dan seterusnya. Jadi alangkah enaknya kalau Windows, IOS, dan Linux bisa ada di mana saja,” jelas Phidi. Sebagai solusi, ia pun menciptakan DesktopIP pada tahun 2007, yang berfungsi sebagai penyimpan sistem canggih untuk membuka data. “Dan dengan DesktopIP kita dapat mengakses data pada sistem apapun, tanpa meng-install apapun, cukup berbekal teknologi browser,” imbuh lelaki bernama lengkap Duikaruna Cosphiardi Soepangkat.

Untuk mengetahui lebih jauh tentang perjalanan hidup Phidi Soepangkat, baca artikel Kekuatan Imajinasi Phidi Soepangkat di Majalah dewi edisi Januari 2014.

(AH) Foto : Burhan Prawira