Pidato Kebudayaan Karlina Supelli di Teater Jakarta
Ketamakan manusia Indonesia pasca reformasi dan bagaimana budaya mengatasinya menjadi tema pidato kebudayaan Dewan Kesenian Jakarta tahun ini.
11 Nov 2013


Filsuf Karlina Supelli akan memberi pidato kebudayaan dengan judul Kebudayaan dan Kegagapan Kita di Teater Jakarta, pada Senin malam ini, 11 November 2013. Karlina yang juga dikenal sebagai astronom perempuan pertama Indonesia itu berbicara tentang hutan yang terus saja dirambah dan dijarah mesin-mesin raksana dari kota. Hal itu mencemaskan banyak kepala suku yang berada di pedalaman Indonesia, salah satunya seorang kepala suku Dayak di Kalimantan Timur. "Hutan raya adalah hidup kami. Kami hidup selama berabad-abad bersama dan dari hutan. Ketika hutan hancur maka seluruh hidup kami hancur. Dan kami akan mempertahankan itu dengan nyawa kami,” ujar salah stau kepala suku Dayak pada Karlina suatu ketika. Sang kepala suku khawatir hutan yang menjadi sumber pengetahuan, budaya, dan teknologi masyarakat Dayak akan punah seperti dinosaurus, dalam sepuluh tahun lagi.

Kegusaran sang kepala suku itu ditangkap jelas oleh Karlina. Menurutnya, kehancuran hutan di Kalimantan, juga di daerah lain, adalah buah dari ketamakan manusia. “Kebudayaan hilang bukan karena evolusi tapi karena ketamakan,” katanya. Meskipun kehancuran sudah depan mata, namun masyarakat seolah membiarkannya. “Kita tidak cukup marah (atas keadaan ini). Kita perlu mengubah sikap dan tegas.” Pernyataan ini dan banyak pernyataan lainnya akan disampaikan Karlina di hadapan sekitar seribu tamu undangan, Lewat pemikiran-pemikiran dalam pidatonya, sarjana Astronomi dari Institut Teknologi Bandung yang memperoleh gelar Doktor Filsafat dari Universitas Indonesia ini akan membongkar ketamakan manusia Indonesia khususnya pasca reformasi, sekaligus memaparkan strategi dan siasat kebudayaan sebagai solusinya.
                                                
Pidato Kebudayaan yang merupakan tradisi rutin yang digelar oleh Dewan Kesenian Jakarta (DKJ) dan Pusat Kesenian Jakarta Taman Ismail Marzuki (PKJ-TIM) sejak tahun 1989 itu, tahun ini dikemas secara berbeda dari sebelumnya karena Gubernur DKI Jakarta, Joko Widodo, Akademi Jakarta dan para anggota  (DKJ) Periode 2013-2015, akan menyambut langsung para undangan. DKJ juga akan menggelar pameran sejarah Pidato Kebudayaan dari tahun 1989 sampai 2012 di lobi dan halaman Teater Jakarta. Pertunjukan musik audio-visual kolaborasi antara seniman multimedia, Ricky “Babay” Janitra, dengan kelompok Aksan Sjuman and the Committee of the Fest akan pula meramaikan acara ini. (ISA), Foto: Dok. DKJ

                                                                                                                                                                                                                                                          

 

Author

DEWI INDONESIA