Kalori dan Korset
Intip metode yang dilakukan para perempuan dunia pada masanya untuk tampil langsing dan memesona.
25 May 2012


Lekuk tubuh perempuan sudah mengambil tempat sendiri di peradaban. Entah masuk akal atau tidak, yang pasti permasalahan menggapai bentuk ideal untuk terlihat cantik selalu menjadi wacana paling menarik untuk dibahas. Dari metode diet instan hingga yang menyakitkan, ternyata sudah melewati uji masa penuh obsesi lekuk terindah di tiap era.

Jaman Yunani kuno
Menurut Hipokrates dalam bukunya yang berjudul “Diatia,” kebugaran berkaitan dengan jumlah makanan yang kita konsumsi dan kita bakar. Namun, anehnya, Hipokrates menyarankan cara diet dengan memuntahkan makanan dan berjalan telanjang sebanyak mungkin. Lebih lucunya lagi, dia menyarankan untuk tidak melakukan hubungan dengan pasangan karena dianggap sebagai aktivitas yang membuat kita bermalas-malasan.

Era Renaissance
Era yang memperkenalkan kepada kita maksim; “no pain, no gain,” ini mendidik perempuan (khususnya perempuan Prancis) untuk menyamakan definisi cantik. Cantik pada era ini adalah dada dan pinggul besar dengan pinggang super kecil. Untuk itulah, korset sangat populer pada masa ini. Bahkan, seorang ahli bedah mengemukan otopsi seorang perempuan yang tulang iganya bertumpuk satu sama lain akibat maraknya penggunaan korset yang dipaksakan.

Pertengahan Abad 18
Seorang nutrisionist asal Amerika, Horace Fletcher, mempopulerkan cara diet dengan mengunyah pada era ini. Pria yang dijuluki sebagai “Great Masticator” ini selalu mengunyah makanan setidaknya 100 kali, bahkan beberapa makanan, seperti bawang membutuhkan 700 kali kunyahan. Makanan yang tersisa setelah kunyahan, dianggap ampas dan dimuntahkan.

Era Victorian
Era ini memperkenalkan William Banting yang berhasil menurunkan berat badan dari 101 kilogram hingga 78 kilogram dengan diet rendah karbo dan tinggi protein. Dia menganjurkan kliennya untuk tidak menghindari susu, gulam tepung, bir, dan mentega serta tidak mengonsumsi sampanye, salmon, ikan haring, belut, daging sapi muda, kentang, ubi, bit, lobak, dan wortel.

Tahun 1950an
Selebriti seperti Lana Turner dan Marilyn Monroe mengembalikan bentuk tubuh dengan dada besar. Perempuan pada masa itu obses dengan tubuh kurus dan berbentuk. Dr. Benjamin Gayelord Hauser yang terkenal di kalangan selebriti menjual berbagai jus diet dan garam laut.

Dari kelima metode yang ada, banyak hal yang masih kita temukan saat ini. Semisal, penggunaan korset pembakar lemak atau body wrap yang langsung membentuk tubuh. Minuman diet, seperti jus diet atau susu diet pun masih marak kita temukan. Sementara itu, diet karbo lewat pembagian makanan semakin banyak dan bervariasi dan mengunyah lebih lama memang sudah terbukti membuat makanan lebih mudah dicerna oleh tubuh. Namun, dari berbagai diet yang ada sepanjang masa, nampaknya yang paling masuk akal adalah prinsip diet, “Eating less and exercising more,” yang diperkenalkan Hipokrates pada zaman Yunani kuno. Tanpa embel-embel berjalan telanjang tentunya.(CH).

Foto: Dok. Corbis

 

Author

DEWI INDONESIA