Kekayaan tradisional Indonesia sudah dikenal luas di mancanegara, apresiasi terhadap kain khas nusantara juga semakin meningkat. Mungkin kita tak kaget jika perancang mode lokal berkarya dengan batik, namun bagaimana jika tekstil Indonesia diolah dari sudut pandang desainer mancanegara?

Steven Tach, desainer asal Jepang, meluncurkan label ketiganya dalam rangka menyambut Indonesia Fashion Week kemarin (21/2). Bersama partner lokalnya Mulia Denny, Steven yang juga meraih gelar Bachelor of Science di bidang “Architecture dan Building Engineering” di The Shibaura Institute of Technology Japan ini menggarap label international FashUnica by STeVen TACH. Lima belas desain busana akan ditampilkan di IFW 2015 pada tanggal 25 Februari hingga 1 Maret mendatang. Ini bukan kali pertama bagi Steven untuk berpartisipasi di Indonesia Fashion Week, keikutsertannya dalam IFW 2014 menjadi awal mula kekagumannya akan kekayaan budaya dan seni tradisional Indonesia.

“FashUnica karya Steven Tach ikut membawa fashion Indonesia ke dunia baru. Ia mewujudkan ‘Local Wisdom, Global Style.’ Aneka bahan tradisional Indonesia, ia padukan dengan gaya modern dan terkini dalam dunia fashion internasional. Hasilnya adalah sebuah keunikan: fashion internasional bergaya modern,” tutur Sjamsidar Isa, Ketua Dewan Pengurus Ikatan Perancang Mode Indonesia.  

FashUnica menggunakan material tradisional Indonesia seperti kain batik, tenun ikat, dan songket dari Aceh, Makassar, Bali, NTB, NTT, dan Jawa Tengah. Steven memberikan sentuhan imajinasi dengan desainnya yang terinspirasi dari alam dan budaya Asia. Ia memadukan  baju asli Jepang seperti kimono dan yukata dengan pakaian tradisional Jawa. Gaya rancangannya yang minimalis memberikan cita rasa modern bagi bahan bernuansa etnik yang belum semuanya tuntas tergali. “Sangat menggembirakan melihat kain tradisional Indonesia tampil dalam tren fashion dunia, dalam berbagai pengembangan dan interpretasi desainer-desainer mancanegara,” tambah desainer Indonesia Chosy Latu tentang FashUnica yang sanggup bersaing di pasar internasional. (MT) Foto: Dok. STeVen TACH.