Pesona Maluku di Mata Didiet Maulana
Didiet Maulana berbagi cerita tentang perjalanan berkesannya ke Pulau Maluku.
7 Nov 2013


Didiet Maulana
1 / 7
Indahnya surga tersembunyi di Maluku Tengah, Pantai Ora, menggerakkan perancang busana Didiet Maulana untuk menjejak Maluku. Ketetapan hati untuk mengangkat tenun ikat dalam karyanya, memang sejalan dengan kesenangan Didiet menikmati dan mengeksplorasi bentang alam Indonesia. Baru-baru ini ia mendapat kejutan indah dari Ambon dan Pulau Seram yang dijelajahinya selama 12 hari.

Dalam perjalanannya kali ini, Didiet memulai dari wisata bahari dan kuliner di Ambon yang dilakoninya selama empat hari. Lanskap pantai Natsepa yang cantik serta bersantai menyesap kopi hangat dan mengudap sukun goreng yang renyah di rumah kopi yang marak di Ambon, tak dilewatinya. Kemudian ia bertolak ke Pulau Seram, melalui perjalanan cukup berliku yang dimulai dengan naik kapal cepat selama dua jam berlanjut naik mobil selama lima jam, namun demikian terbayar begitu melihat indahnya Pantai Ora. Didiet menikmati betul memandangi terumbu karang membayang jelas di permukaan air laut yang bening, saat-saat berlayar dengan perahu nelayan, berbincang akrab dengan pengayuhnya, ikut menjaring ikan, hingga sarapan pisang goreng dan teh di atas perahu di tengah laut. Manise!

Simak cerita dan foto lengkap perjalanan Didiet Maulana ke Maluku di majalah dewi edisi November 2013. (DI) Foto: Dok. Didiet Maulana

 

Author

DEWI INDONESIA