Mengenal Najelaa Shihab dan Andilnya Dalam Dunia Pendidikan
Dewi berbincang untuk mengenal Najela Shihab lebih baik
29 Apr 2018




Di suatu siang yang terik di Jakarta, Dewi bertemu dengan Najelaa Shihab. Orang sering salah mengeja namanya, begitu katanya. Banyak yang menuliskan dengan dua E, padahal seharusnya dua A di akhir nama pertama.
 
“Saya sudah pasrah,” ujarnya tersenyum. Namun nama belakangnya rasanya tidak akan salah disebut oleh masyarakat Indonesia. Ayahnya adalah cendikia muslim Quraish Shihab dan kakeknya adalah ulama dan guru besar dalam bidang tafsir, Prof. Abdurrahman Shihab. Kedua orang inilah yang mempengaruhi keterlibatan Najelaa dan dunia pendidikan. 
 
“Saya sudah tidak bisa membayangkan mengerjakan hal lain, selain pendidikan,” ujar Najelaa.
 
Najelaa menikah di usia yang terbilang muda dan punya anak di usia yang muda pula. Pengalaman mencari sekolah terbaik untuk anaknya membuat Najelaa berpikir bagaimana cara untuk menjadi contoh yang baik sekaligus bisa berkarier membangun sekolah.
 
Pada 1999, di usia 23 tahun, Najelaa mendirikan Cikal. Ini bukan hanya sekolah, ujarnya, tapi komunitas pelajar sepanjang hayat karena ia yakin yang perlu belajar bukan hanya murid, tetapi juga guru dan para orang tua.
 
“Kita dididik dengan pola pendidikan masa lalu sehingga punya pengalaman pendidikan masa lalu. Sementara pendidikan mestinya menyiapkan anak untuk masa depan,” begitu penjelasannya. (NTF) FOTO: Adeli Ariffin
 

 

Author

DEWI INDONESIA