Kepribadian seorang wanita memang bukan sesuatu yang mudah dimengerti, terutama apabila wanita tersebut cenderung memiliki jiwa independen. Lapisan dimensi, baik harmonis atau kontradiktif, menjadi esensi yang mengukuhkan karakter.
Hal tersebut nyata terlihat dalam koleksi NurZahra untuk Dewi Fashion Knights tahun ini. Ia mengambil sosok Sacagawea, seorang perempuan suku Indian yang diingat sejarah sebagai sosok progresif. Esensi ini ia manifestasikan dalam berbagai motif dan teknik padu-padan. Meski siluet yang ditawarkan tidak lari dari pakem Hijab, NurZahra menghadirkan elemen suku Indian dalam detil seperti fringe yang melambai dan warna-warna netral yang merujuk pada palet bumi. Meski terlihat bersahaja, ada kekuatan yang tersirat dibalik lapisan-lapisan tersebut. Kontradiksi ini memperlihatkan kekuatan koleksi NurZahra, dan sosok wanita yang akan memakainya. (JO) Foto: dok. Jakarta Fashion Week
Hal tersebut nyata terlihat dalam koleksi NurZahra untuk Dewi Fashion Knights tahun ini. Ia mengambil sosok Sacagawea, seorang perempuan suku Indian yang diingat sejarah sebagai sosok progresif. Esensi ini ia manifestasikan dalam berbagai motif dan teknik padu-padan. Meski siluet yang ditawarkan tidak lari dari pakem Hijab, NurZahra menghadirkan elemen suku Indian dalam detil seperti fringe yang melambai dan warna-warna netral yang merujuk pada palet bumi. Meski terlihat bersahaja, ada kekuatan yang tersirat dibalik lapisan-lapisan tersebut. Kontradiksi ini memperlihatkan kekuatan koleksi NurZahra, dan sosok wanita yang akan memakainya. (JO) Foto: dok. Jakarta Fashion Week