Atraksi Kuliner Nan Berkelas ala AB Steak
Perpaduan citarasa steak bergaya Amerika dengan sentuhan Korea AB Steak.
24 Jul 2017



Nuansa hitam yang hangat, dengan efek tampilan api yang menari-nari di dinding, menandakan kehadiran AB Steak by Chef Akira Back sebagai restoran baru yang membuat penasaran. Kapasitas tempat duduk yang tak sampai 100 kursi, serta absennya jendela dan tentu saja cahaya matahari langsung, menjadikan restoran ini terasa privat. Tetapi yang terpenting adalah, tata ruang seperti ini akan memastikan bahwa perhatian Anda hanya terfokus pada hidangan yang tersaji.
 
Mengusung tagline Grills Gone Wild, AB Steak menempatkan diri sebagai steakhouse Korea modern yang mempertemukan gaya Amerika dan sentuhan negeri kimchi. Semua meja dilengkapi dengan alat pemanggang Korean Barbeque, yang dipakai untuk memanggang daging sesuai pesanan. Keistimewaan daging di restoran ini adalah sudah melewati proses dry-age. Kamar tempat proses dry-age dilangsungkan, memiliki dinding kaca yang menghadap lorong masuk ke ruang bersantap, sehingga Anda bisa melihat stok daging steak yang ditangani dengan baik di sini.
 
Meski alat pemanggang ada di hadapan Anda, tak perlu repot memanggang daging sendiri. Para juru masak akan datang membawakan daging yang dipesan, lalu memanggang daging hingga tingkat kematangan yang sesuai. Alat panggang berbahan bakar gas dan arang serta kepingan kayu apel, untuk menghasilkan daging dengan aroma lebih sedap. Dewi sempat mencoba Flat Iron atau Oyster Blade Steak, Porterhouse, dan Bone-in Rib-eye. Berbagai potongan daging ini umumnya berasal dari sapi 200 days grain fed (sapi yang diberi makan biji-bijian selama 200 hari), yang dagingnya sudah melewati proses dry-age selama 45 hari.
 
Melihat para juru masak memanggang daging di meja makan, menjadi suatu keistimewaan tersendiri bersantap di AB Steak. Mereka juga akan langsung memotong-motong steak yang sudah dipanggang, untuk memudahkan Anda berbagi dengan teman makan. Sentuhan Korea juga terasa pada macam-macam saus yang dihidangkan untuk cocolan steak. Ada sesame oil with sea salt and black pepper, ssamjang, bulgogi, soy and grated wasabi, dan chimichurri. Tapi ada juga pilihan aneka garam bagi yang tak ingin 'mengganggu' cita rasa asli daging. Truffle, Himalayan, garlic, yuja, dan yuju adalah lima macam garam yang tersedia. Saus bulgogi umumnya menjadi bintang di antara yang lainnya.
 
Kalau steak tak sampai habis selagi masih hangat, tak perlu ragu untuk memanaskannya kembali. Tapi sebelum sampai pada hidangan utama, restoran ini juga menawarkan pilihan starter yang beragam. Ada Amberjack Carpaccio yang disajikan di atas sebongkah garam, shitake croquette yang berhiaskan uni serta caviar, hingga steamed bun dengan daging bebek dan foie gras. Pastikan pula Anda tidak melewatkan tawaran dessert, dari Coconut Mochi Cake, Molten Chocolate Souffle, sampai Brandy & Maple with Nashi and Crepe Flambe yang sebagian bahannya dimasak langsung dengan pemanggang di hadapan Anda. (MUT) Foto: Eight Motion Photography, Dok. AB Steak
 

 

Author

DEWI INDONESIA