Kenali Beda Keju Natural Dan Keju Proses, Mana Yang Lebih Sehat?
Dari rasa, tekstur, kualitas, dan harga keju natural dan keju proses memiliki perbedaan yang cukup signifikan.
24 Nov 2020


Dok. Moon River Dairy


Keju, makanan fermentasi yang berasal dari susu ini telah sejak lama mencuri hati orang banyak. Jika dahulu keju hanya dapat ditemukan di makanan khas Barat, kini kehadirannya telah menambah semarak hidangan kuliner nasional, bahkan mudah ditemukan pada jajanan pasar.
 
Membedakan berdasarkan komposisi dan teknik pembuatannya, keju terdiri dari dua jenis, yaitu keju olahan dan keju natural. Keju olahan menjadi keju yang sering kita jumpai di supermarket maupun menjadi pilihan keju yang kerap digunakan untuk makanan-makanan yang biasa kita santap.
 
Namun keju ini merupakan pencampuran dari keju natural, dengan bahanbahan lain seperti susu, whey, konsentrat protein susu, lemak susu, kultur keju, dan bahan pengawet.
 
"Natural cheese adalah keju yang dibuat sejak ribuan tahun yang lalu. Kemudian beberapa dekade terakhir, tercipta keju proses (keju olahan). Keju ini adalah campuran antara keju natural dengan bahan kimia,” tutur Jamie Najmie, Cheesemaker, dan Pemilik Mazaraat Artisan Cheese yang berasal dari Yogyakarta.
 
“Kalau keju olahan itu ada kejunya tapi mungkin cuma 16 %, nah keju tersebut bisa dibilang abadi, dia tidak bisa mati. Sedangkan keju natural itu makhluk hidup, dia tumbuh, dia berkembang, tambah lama tambah kompleks,” tambah Jamie.
 
Rasa keju natural dan keju olahan tentu saja berbeda. Keju olahan yang diproduksi secara massal dan seringkali dikirim untuk segera dijual, memiliki rasa yang lebih lembut. Sementara keju natural seringkali mempunyai rasa yang lebih kompleks, variasinya juga lebih banyak karena proses aging yang dilakukan untuk mengembangkan karakteristik rasa dan tekstur.

 
Lucie in Bali (Dok. Rosalie Cheese)

 
AA Ayu Sri Utami Linggi, Founder dan Cheesemaker dari Rosalie Cheese asal Bali mengaku bahwa setidaknya ia ingin orang Indonesia lebih memahami perbedaan keju olahan yang mudah ditemukan di supermarket dengan keju natural, dan mengapa perbedaan harganya cukup signifikan.
 
Tak hanya perkara harga, bahan, dan rasa saja yang membedakan keduanya tetapi juga attention to detail yang dituangkan dalam pengerjaan pembuatan keju natural memakan waktu dan dedikasi yang tinggi.
 
“Karena keju natural adalah makhluk hidup, kita juga harus memahami mereka. Apakah hari ini mereka kedinginan, atau justru kurang dingin, apakah mereka membutuhkan kelembapan yang lebih tinggi atau sebaliknya. Hal tersebut tidak bisa hanya belajar dari teori, namun butuh pengalaman yang cukup lama,” tambahnya lagi.

 
Ibra (Blue Cheese) (Dok. Mazaraat Artisan Cheese)
 
Jika dahulu kita harus mengandalkan pembuat keju natural dari luar negeri, kini para cheesemaker asal Indonesia yang menggunakan susu lokal kian bermunculan. Mazaraat Artisan Cheese dan Rosalie Cheese hanya beberapa dari sekian cheesemaker lokal yang menyuguhkan keju natural dengan kualitas internasional.
 
Salah satunya, Moon River Dairy yang berlokasi di Banyuwangi. “Di Moon River Dairy, kami selalu berusaha untuk memproduksi kejukeju khas Indonesia. Kami hanya menggunakan bahan baku lokal yang kami tanam sendiri, seperti rempah rempah lokal yang dapat mewakili dan menunjukkan cita rasa Indonesia. Sehingga tidak dimiliki oleh keju impor,” ujar Fiona Farody salah satu pencetus Moon River Dairy. (AU) Foto: Dok. Mazaraat, Dok. Rosalie Cheese, Dok. Moon River Dairy.

 
 

 

Author

DEWI INDONESIA