Halodoc Dukung Pelayaran Perdana RS Terapung Ksatria Airlangga
RS Terapung Ksatria Airlangga kembali melakukan pelayaran perdana di masa pandemi dengan daerah tujuan pertama yaitu Pulau Bawean, Jawa Timur
7 Dec 2020




Halodoc, kembali melanjutkan upayanya untuk mewujudkan misi memberikan akses layanan kesehatan bagi masyarakat Indonesia dengan mendukung pelayaran perdana RS Terapung Ksatria Airlangga (RSTKA) di masa pandemi COVID-19 ini.
 
Setelah sempat berhenti beroperasi sejak Maret, RSTKA kembali bertolak dari pelabuhan Tanjung Perak Surabaya pada 20 November 2020. Ekspedisi ini dilakukan untuk melayani masyarakat di pulau-pulau terpencil di Indonesia, dimulai dari Pulau Bawean, yang membutuhkan pengobatan, khususnya operasi medis.
 
Memiliki visi yang sama untuk memberikan akses layanan kesehatan bagi masyarakat Indonesia, Halodoc memberikan dukungan kebutuhan medis bagi para dokter dan calon pasien seperti alat pelindung diri (APD) hazmat, gaun medis/bedah steril untuk operasi, dan juga tes swab antigen untuk memastikan pasien dan dokter terlindungi dari potensi risiko penularan COVID-19. Selain itu, Ketua Komite Medik dari Halodoc, dr. Theresia Novi, SpPK, juga turut menjadi relawan dalam kegiatan ini.
 
“Menyadari bahwa kebutuhan kesehatan merupakan hak asasi manusia, hal ini mendorong Halodoc berikan dukungan dan berkolaborasi dengan RSTKA memberikan akses layanan kesehatan kepada masyarakat Indonesia. Justru di saat sulit seperti ini kolaborasi berbagai pihak sangat dibutuhkan agar Indonesia dapat menang dari pandemi Covid-19. Sehingga pergerakan ekonomi segera pulih, demi masa depan Indonesia yang lebih baik,” ucap Jonathan Sudharta, CEO dan Cofounder Halodoc.
 
Di Pulau Bawean, sebanyak 88 pasien mendapatkan operasi dari para dokter relawan di bawah bendera RSTKA ini. Jenis operasi pun beragam, mulai dari operasi mata, THT, anak, bedah, hingga
gigi. Seluruh pasien yang dijadwalkan mendapatkan operasi tidak dipungut biaya apapun.
 
Untuk menjalankan operasi ini, kapal berlabuh di Pulau Bawean pada 20 - 30 November 2020 dan menerjunkan puluhan relawan dengan latar belakang yang bervariasi seperti dokter umum, dokter spesialis, perawat, apoteker, kesehatan masyarakat, penggiat literasi kesehatan, dan lain lain.
 
“Kami sangat mengapresiasi dukungan dari Halodoc bagi pelayaran perdana kami di tengah pandemi ini, karena dapat membantu masyarakat yang membutuhkan pelayanan dokter spesialis. Karena pelayanan kesehatan untuk masyarakat di pulau harus diselenggarakan sebagaimana pelayanan kesehatan yang dilakukan untuk masyarakat kota. Tentu saja dengan syarat-syarat yang ketat. Patuh pada protokol kesehatan adalah harga mati,” dr. Agus Harianto, SpB, Direktur RS Terapung Ksatria Airlangga, menambahkan.
 
Selain Pulau Bawean, RSTKA juga akan mengunjungi pulau-pulau lain di berbagai wilayah yang berada di zona hijau atau oranye. Pelayaran perdana di era pandemi ini akan berlangsung mulai dari 20 November hingga waktu yang belum ditentukan, di mana para tenaga medis yang tergabung dicanangkan untuk memberikan tindakan kepada ratusan penduduk yang berada di pulau-pulau
tersebut.
 
“Menjadi relawan dan memberikan sumbangsih nyata bagi rakyat Indonesia merupakan sebuah pengalaman yang istimewa bagi saya. Keberuntungan bagi saya dapat bekerja di perusahaan yang
memiliki misi yang sesuai dengan hati nurani dan berupaya untuk terus memberikan dampak positif bagi masyarakat, khususnya dengan memberikan akses layanan kesehatan,” ujar dr. Theresia Novi, SpPK, Ketua Komite Medik Halodoc.
 
RSTK A didirikan oleh Yayasan Ksatria Medika Airlangga pada 10 Januari 2017 oleh alumni Fakultas Kedokteran Universitas Airlangga. RS ini dibangun khusus di Galesong Sulawesi Selatan dalam bentuk kapal Phinisi berukuran 27 meter x 7 meter. Kapal ini memiliki tiga lantai yang dilengkapi dengan berbagai fasilitas layanan medis seperti Ruang Operasi Mayor dan Minor, Ruang Pulih Sadar, serta Ruang Sterilisasi Alat dan Obat.
 
RSTKA melakukan pelayanan medis komprehensif untuk masyarakat yang ada di pulau terdepan, terluar, dan tertinggal (3T) khususnya daerah pesisir timur Indonesia. Hingga kini, kapal ini
telah mengunjungi 42 pulau dan melayani lebih dari 15.000 pasien dengan berbagai pelayanan medis seperti pemeriksaan kesehatan dasar, operasi mayor dan minor, serta farmasi. (Orie Buchori)

 

 

Author

DEWI INDONESIA