Aksentuasi Beading dalam Koleksi Dior dan Elie Saab Haute Couture
Beading menjadi salah satu kunci tren dari dior dan elie saab di pekan mode Paris Haute Couture.
8 Apr 2016


1 / 2
Melibatkan sejumlah tim kreatif yang dipandu Serge Ruffieux dan Lucie Meier, koleksi adibusana Dior kali ini mengangkat gaya modern Parisian lewat busana khas feminin dalam tampilan minimalis. Salah satu yang menarik disimak adalah eksplorasi couture house ini pada pengaplikasian bebatuan dan sequin. Ribuan diamanté yang disulam di atas ornamen menyerupai bunga lili disematkan di atas gaun off-the-shoulder, atasan, dan sebuah gaun mini dengan aksen bukaan di bagian pundak. Kesan muda menyeruak dari kepiawaian menggabungkan tampilan santai kaus dengan tailoring yang presisi.

Jika keterampilan mengaplikasikan ribuan manik dihadirkan secara bersahaja pada Dior, maka Elie Saab memilih sebaliknya. Dikenal akan kecakapan seni menjahit jutaan kristal dan permata pada sebuah gaun, musim panas ini sang Arabian prince mengambil kisah perjalanan aristokrat muda asal Irlandia, Lilah Wingfield, ke India sebagai ilham utama. Tak hanya gaya berbusana, inspirasi teknik beading khas India pun terlihat jelas pada koleksinya kali ini. Memasukkan sekelumit unsur busana warisan era Victorian, gaun renda mini, jumpsuit, atasan sari, dan aneka tunik hadir berbalut kristal nan glamor. Kesan petualang ditampilkan melalui sepatu bot gagah berwarna metalik. (RW) Foto: Dok. Dior, Elie Saab
 

 

Author

DEWI INDONESIA