Kolaborasi Louis Vuitton, Prada, Gucci, Hermes, Cartier dengan Seni

Dukungan dan keterlibatan Louis Vuitton dalam praktik seni makin terlihat dengan dibukanya ruang seni yang dinamai Espace Culturel Louis Vuitton di beberapa kota, seperti Paris, Tokyo, Hong Kong, Taipei dan Singapura. Di kota-kota tersebut, Espace Culturel Louis Vuitton mengusung misi untuk merawat dan memberi tempat bagi seniman muda baik dari negara-negara di mana kota-kota itu berada dan lain di seluruh dunia untuk memerkan karya mereka. Pertukaran ide juga terjadi lewat berbagai diskusi dan bincang seni yang diadakan secara berkala. Tahun 2014 silam, Louis Vuitton juga membuka Fondation Louis Vuitton yang gedungnya didesain oleh arsitek Frank Gehry.
Prada mendukung seni dan budaya melalui Fondazione Prada yang dimulai aktivitasnya sejak dua decade lalu. Berbagai program dibuat mulai dari memesan karya komisi pada seniman, menggelar konferensi seni dan budaya, menggagas pameran dan inisiatif lain yang terkain dengan seni dan film. Tawaran untuk memperbesar dan memperkaya proses pembelajaran dan dukungan mereka pada seni budaya makin massif ketika kompleks budaya yang permanen dibangun di Milan. Sastra, film, music, filsafat, seni dan ilmu pengetahuan adalah bidang yang menjadi pokok perhatian mereka. Sejauh ini, ratusan pameran, diskusi, pertunjukan dan kerjasama telah dilakukan Fondazione Prada dengan berbagai pihak di bidang-bidang tersebut.
Gucci Berbeda dengan LV dan Prada yang mendirikan yayasan dan pusat seni sendiri, Gucci memilih memberikan dukungan pada seni melalui Dia Art Foundation yang didirikan pada 1974 dan telah memiliki reputasi internasional sebagai inisiator, pendukung, penyaji dan pemelihara proyek-proyek seni penting dari abad 20. Gucci mendedikasikan diri untuk membantu merawat karya-karya seni dan warisan artistic bersejarah yang signifikan untuk dilihat oleh generasi lain. Sejak decade 70an, Gucci telah terlibat dalam berbagai proyek Dia baik merestorasi maupun memamerkan karya-karya seniman atau situs-situs penting di berbagai belahan dunia.
Hermes Meski tak terlalu kental berfokus pada seni seperti label-label lain, Hermes juga mendukung perkembangan seni melalui Fondation d’entreprise Hermes yang didirikan pada 2008. Lewat lembaga ini, Hermes mendukung individu dan organisasi untuk mengembangkan dan meneruskan keahlian kreatif mereka. Hermes menggagas pula berbagai proyek terkain dengan seni visual antara lain menggelar berbagai pameran dan residensi seniman, membuat program New Setting untuk mendukung seniman-seniman pertunjukan, membuat penghargaan desain bertaraf internasional Prix Emile Hermes, Skills Academy untuk mengembangkan kerajinan serta berbagai program terkait persoalan biodiversity.
Cartier Digagas oleh Alain Dominique Perrin pada 1984, Fondation Cartier pour l’art contemporain menjadi sebuah model filantropi perusahaan di Prancis. Pada 1994, sebuah ruang dibangun untuk melengkapi lembaga tersebut. Berbagai pameran, konferensi, dan produksi artistik diselenggarakan di tempat yang didedikasikan untuk mempromosikan dan meningkatkan kesadaran public pada seni kontemporer. Di sana, pertemuan antara seni dan publiknya terjadi dari dua arah.
(ISA) Foto: Dok. Getty Images, AFP.
Prada mendukung seni dan budaya melalui Fondazione Prada yang dimulai aktivitasnya sejak dua decade lalu. Berbagai program dibuat mulai dari memesan karya komisi pada seniman, menggelar konferensi seni dan budaya, menggagas pameran dan inisiatif lain yang terkain dengan seni dan film. Tawaran untuk memperbesar dan memperkaya proses pembelajaran dan dukungan mereka pada seni budaya makin massif ketika kompleks budaya yang permanen dibangun di Milan. Sastra, film, music, filsafat, seni dan ilmu pengetahuan adalah bidang yang menjadi pokok perhatian mereka. Sejauh ini, ratusan pameran, diskusi, pertunjukan dan kerjasama telah dilakukan Fondazione Prada dengan berbagai pihak di bidang-bidang tersebut.
Gucci Berbeda dengan LV dan Prada yang mendirikan yayasan dan pusat seni sendiri, Gucci memilih memberikan dukungan pada seni melalui Dia Art Foundation yang didirikan pada 1974 dan telah memiliki reputasi internasional sebagai inisiator, pendukung, penyaji dan pemelihara proyek-proyek seni penting dari abad 20. Gucci mendedikasikan diri untuk membantu merawat karya-karya seni dan warisan artistic bersejarah yang signifikan untuk dilihat oleh generasi lain. Sejak decade 70an, Gucci telah terlibat dalam berbagai proyek Dia baik merestorasi maupun memamerkan karya-karya seniman atau situs-situs penting di berbagai belahan dunia.
Hermes Meski tak terlalu kental berfokus pada seni seperti label-label lain, Hermes juga mendukung perkembangan seni melalui Fondation d’entreprise Hermes yang didirikan pada 2008. Lewat lembaga ini, Hermes mendukung individu dan organisasi untuk mengembangkan dan meneruskan keahlian kreatif mereka. Hermes menggagas pula berbagai proyek terkain dengan seni visual antara lain menggelar berbagai pameran dan residensi seniman, membuat program New Setting untuk mendukung seniman-seniman pertunjukan, membuat penghargaan desain bertaraf internasional Prix Emile Hermes, Skills Academy untuk mengembangkan kerajinan serta berbagai program terkait persoalan biodiversity.
Cartier Digagas oleh Alain Dominique Perrin pada 1984, Fondation Cartier pour l’art contemporain menjadi sebuah model filantropi perusahaan di Prancis. Pada 1994, sebuah ruang dibangun untuk melengkapi lembaga tersebut. Berbagai pameran, konferensi, dan produksi artistik diselenggarakan di tempat yang didedikasikan untuk mempromosikan dan meningkatkan kesadaran public pada seni kontemporer. Di sana, pertemuan antara seni dan publiknya terjadi dari dua arah.
(ISA) Foto: Dok. Getty Images, AFP.